BUAH PEMBINAAN: Primadi Putra dari Telkomsel menyerahkan trofi juara putri Loop 3X3 Competition National Championship kepada SMA Tri Tunggal Semarang. (Foto: Wahyudin/Jawa Pos)
Di antara delapan tim putra dan putri yang mencapai semifinal Loop 3x3 Competition National Championship, tiga tim merupakan wakil Kota Semarang. Bahkan, satu di antara tiga tim tersebut menjadi juara.
BAGUS DIMAS, Jakarta
---
DERBY Semarang mewarnai semifinal putri antara SMA Tri Tunggal Semarang melawan SMA Karangturi Semarang. SMA Tri Tunggal Semarang akhirnya memenangi laga dan melenggang ke final. Mereka akhirnya meraih tiket ke Amerika Serikat setelah di final mengalahkan SMA St Louis 1 Surabaya dengan skor 16-15.
Adapun di semifinal putra, SMA Karangturi Semarang tidak kuasa menahan tim favorit SMA IPH Surabaya. Mereka kalah 6-13. Tetapi, mereka bisa tetap bangga karena pulang dengan gelar peringkat ketiga setelah menang atas SMA Lokon St Nikolaus Tomohon 21-8.
Prestasi itu menjadikan Semarang sebagai kota yang mengirim wakil terbanyak di semifinal. Surabaya berada di urutan kedua dengan dua wakil; SMA IPH Surabaya di putra dan SMA St Louis Surabaya di putri.
'Banyak sekolah mencari pemain-pemain berbakat di daerah,' ujar Xaverius Wiwit, pelatih SMA Tri Tunggal Semarang. kepada Jawa Pos. 'Pembinaan pun berjalan cukup baik. Buktinya, pada PON Riau lalu, Jateng putri merebut emas,' lanjut pelatih tim WNBL Indonesia Sahabat Wisma Sehati Semarang itu.
Menurut Coach Wiwit, pencarian pemain-pemain berbakat di daerah sangat positif untuk regenerasi. Sebab, banyak pemain berbakat di Semarang yang memang berasal dari daerah-daerah kecil. Setelah itu, pemain berbakat tersebut dibina dan ditempa untuk menjadi wakil dan membawa nama baik Semarang.
Kompetisi antar pelajar seperti Honda DBL dan Loop 3X3 Competition pun dimanfaatkan sebagai pintu awal bagi pemain-pemain basket di daerah tersebut untuk bersinar di panggung nasional. 'Jadi, ajang ini juga bagus untuk membuka peluang bagi pemain-pemain yang berbakat selain berkompetisi di Honda DBL. Sebab, pemain daerah sulit berkembang dan susah menembus level nasional apabila tidak ada kompetisi,' lanjutnya.
Ketika telah lulus masa sekolah, arah pembinaan pun jelas dan masih berlanjut. Itu seperti yang dilakukan SMA Tri Tunggal, yang bekerja sama dengan klub WNBL Indonesia Sahabat Wisma Sehati Semarang. Para pemain berbakat disiapkan melalui tim junior Sahabat.
'Di Semarang, lebih terbuka peluang bagi pemain putri untuk bersaing. Tinggal mendidik dan mencari aset-aset tersebut, kemudian dibina,' lanjutnya.
Buah pembinaan tersebut bisa sedikit terlihat pada Loop 3X3 Competition. Tiga wakil Semarang berhasil lolos dan dengan status juara di grup masing-masing. Mereka juga melenggang ke semifinal. Satu tim putri berhasil menjadi juara lewat SMA Tri Tunggal Semarang.
Ratnanani Ayu Pertiwi, salah seorang pemain SMA Tri Tunggal Semarang, mengatakan bahwa dirinya memiliki motivasi yang tinggi. Itu menunjukkan bahwa wakil Semarang juga tidak kalah baiknya dengan wakil dari kota lain. (*/c4/ham)
Story Provided by Jawa Pos