REBORN: Daniel Wenas (kanan) melakukan penetrasi dalam laga melawan NSH GMC, (Rabu 15/10). Wenas menjadi top scorer kemenangan Garuda. (Foto: Boy Slamet/Jawa Pos)
Setelah absen hampir setahun lantaran cedera, Daniel Wenas kembali tampil bersama Garuda Kukar Bandung pada Preseason Tournament Mangupura Cup 2014. Performa terbaiknya muncul saat Garuda mengalahkan NSH GMC GSBC Jakarta kemarin (15/10).
BAGUS DIMAS- I'ID RIFADIN, Badung
---
NAMANYA mencuat sebagai rising star dalam skuad bertabur bintang Pelita Jaya (PJ) Energi Mega Persada Jakarta pada National Basketball League (NBL) Indonesia musim 2012-2013. Dia cukup berkontribusi membawa PJ menembus final championship sebelum timnya dikalahkan Aspac. Tetapi, musim berikutnya seolah bertolak belakang bagi Daniel Wenas.
Petaka menghampiri saat dirinya tengah berlatih pada Agustus tahun lalu. Pemain berposisi small forward itu menderita cedera dobel, yakni ACL dan lateral meniskus lutut kiri. Akibatnya, dia absen dari pertandingan PJ sepanjang musim lalu (2013-2014).
Cedera itu pula yang mengakibatkan karirnya bersama PJ putus pada akhir musim. Pelatih PJ ketika itu, Nathaniel Canson, pun kecewa karena menganggap masa pemulihan cedera Wenas terlalu lama. Imbasnya, Wenas dikabarkan sempat tidak menerima gaji lantaran rekomendasi Coach Nath -sapaan akrab Nathaniel Canson.
Setelah sembuh dari cedera, Wenas memulai babak baru. Berstatus free agent, pemain 22 tahun tersebut memutuskan untuk bergabung dengan Garuda. Dia dikontrak selama dua tahun. Keputusan itu diambil Wenas karena Garuda siap memberikan kepercayaan besar atau minute play lebih banyak kepada dirinya.
Penampilannya memang belum terlihat menonjol dalam tiga laga awal Garuda. Baru dalam laga melawan NSH GMC kemarin (15/10), Wenas tampil trengginas. Selama 16 menit berada di lapangan, dia menjadi top scorer tim dengan mengoleksi 13 poin dan 6 rebound. Garuda pun menang dengan skor telak 100-65.
Meski mendulang poin terbanyak bagi Garuda, Wenas merasa belum mencapai level permainan terbaik yang diinginkan dirinya. Dia menyatakan masih beradaptasi untuk kembali bermain basket. Apalagi absen selama setahun bukan waktu yang sebentar.
''Sebenarnya awalnya susah untuk menemukan atmosfer bermain. Saya baru menemukan feel bermain pada pertandingan hari ini (kemarin, Red). Dalam pertandingan pertama, touch belum balik. Tapi, pertandingan kedua dah mulai balik,'' ungkap Wenas.
''Mungkin bila diberikan kesempatan (bermain) yang lebih banyak ke depannya, saya bisa memberikan kemampuan semaksimal-maksimalnya,'' sambungnya.
Karena itu, Wenas menyerahkan semua keputusan dan percaya sepenuhnya pada kebijakan pelatih Garuda Tjetjep Firmansyah. Wenas menilai, di bawah asuhan Tjetjep, skuad Garuda yang diisi pemain muda atau young guns tersebut memiliki gairah tinggi.
''Antusiasme para pemain muda di Garuda turut memicu motivasi saya untuk memberikan apa pun yang dibutuhkan tim ini. Target saya adalah membawa Garuda menjadi tim yang besar dan disegani,'' tuturnya. (*/c14/dns)
Story Provided by Jawa Pos