IMPROVE: Commissioner DBL Azrul Ananda (kanan) menggoda gaya rambut baru Ida Ayu Nirmala Ratih Wijaya yang terpilih sebagai MVP putri dalam Honda DBL Camp 2014. (Foto: Dite Surendra/Jawa Pos)
BALI masih membuktikan diri menjadi daerah pemasok pemain basket potensial setiap tahun. Tahun ini camper asal Bali lagi-lagi membawa pulang gelar most valuable player (MVP) putri pada Honda Developmental Basketball League (DBL) Camp 2014. Itu menjadikan Bali sebagai pembawa pulang gelar MVP putri tiga kali berturut-turut alias hat-trick.
Pada 2012, Kadek Pratita Citta Dewi membawa pulang gelar MVP putri. Setahun berikutnya giliran Kadek Rima Anggen Suari yang berjaya. Nah, tahun ini giliran Ida Ayu Nirmala Ratih Wijaya yang mengharumkan nama Bali. Camper yang berposisi sebagai point guard itu terpilih secara bulat sebagai MVP putri pada 2014.
Dalam rapat pemilihan kemarin sore, tidak ada perdebatan panjang saat trainer World Basketball Academy (WBA) Australia Shane Froling, yang memimpin rapat, menyodorkan nama Nirmala sebagai kandidat MVP. Para trainer WBA, NBL interpreter, dan tim penilai dari DBL Indonesia langsung menyetujuinya.
''Dia memang punya talenta yang luar biasa. Terutama dalam penguasaan bola. Selain itu, dia bisa memahami situasi pertandingan dengan baik. Dia juga punya banyak cara dalam melepaskan passing kepada rekan-rekannya. Jadi, dia memang pantas menerima gelar itu,'' jelas Froling.
Nirmala mengaku tidak menyangka bisa terpilih sebagai MVP. Pemain yang tahun lalu juga bergabung skuad DBL All-Star 2013 yang berangkat, belajar, dan bertanding di Amerika tersebut mengatakan hanya berusaha melakukan yang terbaik dalam setiap sesi latihan maupun scrimmage game.
''Senang banget. Sebenarnya nggak nyangka juga. Sejak datang pertama di Surabaya kemarin, saya hanya punya motivasi ingin bisa lebih baik dari tahun lalu. Dan syukur bisa mendapatkan gelar ini,'' jelasnya.
Adapun untuk MVP putra, Muhammad Fhirdan Maulana yang terpilih. Camper asal SMAN 9 Bandung itu berhasil menyingkirkan dua camper lain yang dijagokan sebagai MVP. Yakni, Michael Andianto dan Abram Nathan.
''Saya rasa Fhirdan memang pemain yang bagus. Dia selalu berusaha keras di setiap sesi latihan maupun scrimmage game. Gerakan layup-nya juga cepat. Tidak hanya baik dalam hal offense, dia juga punya gerakan defense yang sulit untuk dilewati lawan,'' ungkap Froling.
Menariknya, Fhirdan adalah adik kandung skuad DBL All-star 2012, yakni Muhammad Reza Fahdani. Pada 2012, kakak kandungnya juga merasakan berangkat, belajar, dan bertanding di Amerika bersama tim DBL All-Star 2012.
Menurut Fhirdan, kakak kandungnya itu memang salah satu inspirasi yang membuat dirinya ingin menggeluti basket. ''Kakak saya memang salah seorang yang memotivasi langkah saya bermain basket. Selain itu, orang tua sangat mendukung. Ini hasil dari dukungan mereka semua,'' tutur pemain yang pada usia 13 tahun pernah masuk skuad tim nasional sepak bola U-13 itu. (irr/c4/ham)
Story Provided by Jawa Pos