SETELAH digeber dengan skill station drill yang berfokus pada pengembangan individu, kemarin (23/9) sebanyak 50 camper putra dan 50 camper putri Honda DBL Camp 2014 mempelajari hal baru. Mereka diajak bermain dalam tim sebagai kesatuan.

Terdapat tiga skill station drill serta satu sesi scrimmage game. Latihan pada hari ketiga bertujuan untuk mengajak camper sanggup mengeluarkan potensinya dan bekerja sama dengan pemain lain yang berpotensi yang sama. (has/c14/ham)

2 on 2 and 3 on 3

Tujuan skill station drill 2 on 2 adalah mempelajari dasar-dasar menyerang dan bertahan di dalam key area agar lebih efektif. Sama halnya dengan 2 on 2, dalam 3 on 3, setiap peserta harus bertanding tiga lawan tiga. Namun, ada pola penyerangan dan bertahan yang lebih spesifik yang harus diimplementasikan camper. Dalam sesi ini, mereka masih dilatih langsung oleh trainer World Basketball Academy (WBA).

Pick and Roll

Setiap camper diwajibkan mengerti strategi dasar seperti trap, push, under, dan switch dalam sesi skill station drill ini. Dalam pick and roll, pemain penyerang harus dapat bekerja sama dengan pemain penyerang lain untuk membantu menjaga bola. Salah satunya adalah screen atau pick yang dilanjutkan dengan roll.

Shell Drill

Bukan hanya seorang pemain bertahan yang tangguh, pemain penyerang pun harus memiliki tubuh yang kuat. Sebab, body contact dalam pertandingan basket selalu tidak dapat terhindarkan. Dengan mempelajari shell drill, camper juga dituntut untuk selalu tangguh saat membawa bola. Sebab, bila camper lemah dalam penyerangan, bola akan lebih mudah direbut lawan.

Scrimmage Game

Sebanyak 50 camper terbagi dalam enam tim. Setiap tim dilatih dua pelatih terpilih. Pada sesi ini, camper harus bisa menunjukkan kemampuan terbaik di hadapan pelatih. Tetapi, mereka tetap dapat bermain sebagai tim. Pemain yang terlalu individualis dan tidak dapat bermain secara teamwork akan mendapat penilaian yang kurang baik.

Story Provided by Jawa Pos