NEWS

PAHAM BETUL: Andrew Vlahov (kiri) dan Shane Froling sama-sama berpengalaman dalam melatih di DBL Camp. (Foto: DBL Indonesia)
nblindonesia.com - 21/09/2014
Paling Sulit Pilih Pemain Egois
Andrew Vlahov, Lima Tahun Setia Menemani DBL Camp

Ajang Honda DBL Camp tahun ini lebih istimewa bagi Andrew Vlahov. Trainer World Basketball Academy (WBA) itu sudah lima tahun melatih para camper.

HENDY ARIF SETIADI, Surabaya

---

CERITA berawal ketika DBL Indonesia mengirim tim DBL All-Star untuk bertanding di Australia pada 2008 dan 2009. Kunjungan tersebut membuat DBL Indonesia dikenal Andrew Vlahov. Perkenalan DBL Indonesia dengan Vlahov dibantu Hallam Pereira, international project director di Departemen Olahraga dan Rekreasi Australia Barat.

Karena sama-sama serius ingin mengembangkan basket, DBL Indonesia pun mengajak Vlahov untuk mendukung program pengembangan peserta Honda DBL. Kemudian, tercetuslah ide membuat DBL World Camp 2010.


Program DBL Camp terus dikembangkan setiap tahun. Pada 2012, World Basketball Academy (WBA) yang dikepalai Vlahov menjalin kerja sama dengan DBL Camp. Program latihan pun jauh lebih kompleks. Misalnya, skill stations drill yang terus dibenahi.

Di tangan Vlahov pula, lahirlah bakat-bakat basket bertalenta. Tiap tahun kualitas pemain meningkat. Vlahov pun menjadi pelatih DBL Camp paling lama. Selama empat tahun berkiprah di DBL Camp, Vlahov mengaku merasakan banyak hal, mulai suka hingga duka. Mulai camper yang tidak bersemangat sampai yang paling egois.

'Saya merasa sangat terhormat bisa dipercaya menangani DBL Camp hingga tahun kelima. Di antara semua momen yang kami lalui, paling membanggakan bila melihat pemain yang dilatih bisa berlaga hingga NBL maupun WNBL Indonesia,' ujarnya.

Meski demikian, Vlahov mengaku juga pernah mengalami kesulitan dalam memilih camper untuk lolos menjadi DBL Indonesia All-Star. Sebab, meski memiliki skill yang mumpuni, belum tentu seorang pemain bisa bermain dalam tim yang berisi sekumpulan pemain terbaik.

Mungkin, ketika pemain tersebut tergabung dalam tim di sekolahnya, dia merupakan pemain terbaik di antara pemain lain. Tetapi, ketika sudah tergabung dalam DBL Indonesia All-Star, pemain itu harus bisa kooperatif dan beradaptasi dengan pemain lain yang juga memiliki skill di atas rata-rata. Hal tersebut diungkapkan Vlahov.

'Tak mudah memilih pemain untuk lolos DBL All-Star. Tim DBL All-Star bukan sekadar kumpulan pemain hebat, melainkan juga kumpulan pemain yang dapat bekerja sama dalam satu tim. Pemain yang egois tentu tak akan kami pilih,' lanjutnya. (*/c17/ham)

Story Provided by Jawa Pos

Share this:
DBL Indonesia Jawa Pos li-ning Safe Care Prambors FM Info BDG Event Jakarta Sony Mainbasket Wing.Stop Mitra Net Indomaret Perbasi Indika FM IndiHome Honda Prospect Motor Tolak Angin Sido Muncul Markplus Hardrock FM OZ FM
 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.