NEWS

PENCAPAIAN: Dahlan Iskan dan Nafsiah Dahlan memotong pita dalam pembukaan DBL Store. (Foto: Dite Surendra/Jawa Pos)
nblindonesia.com - 19/09/2014
Kisah Grand Opening DBL Store, Basketball Store Terbesar di Indonesia
Booth Mini yang Membesar Ratusan Kali Lipat

DBL Store serasa lahir kembali pada 17 September. Konsep acaranya yang dikemas dalam bentuk fashion show berhasil memanjakan penonton. Ada kisah panjang berumur satu dekade yang mewarnai perjalanan DBL Store itu.

HENDY ARIF SETIADI

---

EMBRIO DBL Store muncul pada 2004, satu dekade silam. Tahun itu adalah musim perdana DBL. Berbarengan dengan kompetisi tersebut, dibukalah Det Merchandise, sebuah booth bersahaja di Kampus C Universitas Airlangga (Unair), venue DBL kala itu.

Booth semacam itu bertahan hingga 2007 pada setiap penyelenggaraan DBL atau DBL SMP (kini JRBL). Pada 2008, saat DBL berekspansi ke 11 kota di 10 provinsi, Det Merchandise ikut melakukannya. Namanya pun berubah menjadi DBL Store. Dampaknya, penjualan ikut terkerek.

Dari tahun ke tahun, permintaan tentang koleksi pernak-pernik khas basket, khas DBL, juga meningkat. Karena itulah, pada 2009, lahir manajemen DBL Store yang mandiri dan lebih terstruktur. Manajemen mandiri itu memungkinkan DBL Store menciptakan revolusi gede pada 2010. Yakni, memproduksi apparel sendiri. Pada tahun itu pula, DBL Store punya online store sendiri dengan pemasaran lebih dari seribu item.

Tahun 2010 adalah tahun yang cukup sibuk bagi DBL Store. Sebab, DBL Store juga mulai memasarkan produk baru, yakni produk-produk National Basketball League (NBL) Indonesia. Setahun sesudahnya, DBL Store kian memiliki pangsa pasar yang lebih luas dengan menjual apparel Women's National Basketball League (WNBL) Indonesia. Karena tingginya permintaan produk DBL Store dari 4 liga yang dikelola DBL Indonesia (NBL, WNBL, DBL, JRBL), situs resmi www.dbl-store.com pun diluncurkan.

Akhirnya, DBL Store pun memutuskan membuat flagship yang menyatu dengan DBL Arena agar mempermudah siapa pun yang ingin mendapatkan produk basket berkelas. Online shop dan flagship store itu menjadikan aneka item DBL Store bisa didapatkan di mana saja. Mulai Aceh hingga Papua, tanpa harus menunggu penyelenggaraan Honda DBL atau NBL di kotanya.

Saat ini flagship store DBL Store di DBL Arena Surabaya berukuran 365 m2. Itu puluhan kali lipat daripada store yang sebelumnya ada di Graha Pena Surabaya yang hanya 13 m2.

Perubahan signifikan sangat dirasakan DBL Store. Dibandingkan dengan awal berdirinya, omzet DBL Store kini mencapai ribuan kali lipat. Tak heran DBL Store pun kini memasarkan produk branded seperti Nike, Adidas, Li Ning, dan Mueller. Total ada lebih dari 4 ribu item yang tersedia di DBL Store.

DBL Store sendiri sudah lama ada di hati penggemar basket, khususnya di Surabaya. Itu tampak pada ajang DBL 2006. Ketika itu, ada pelajar dari salah satu SMP negeri di Surabaya yang ingin punya handband bernuansa DBL. Dia mengayuh sepeda ke booth Det Merchandise. Saat itu dia membawa celengan dan memecahkannya untuk handband seharga Rp 7.500. Saat itu memang liga yang dikelola DBL Indonesia hanya digelar setahun sekali.

''Itu adalah cerita yang paling berkesan. Dia bersusah payah untuk memiliki handband DBL,'' ujar Azrul Ananda, direktur PT DBL Indonesia.

Pada 17 September, flagship store DBL Store diresmikan Azrul dan disaksikan Menteri BUMN Dahlan Iskan. ''Saya tidak menyangka DBL bisa memiliki DBL Store sebesar ini,'' ujarnya.

Ya, DBL Store memang tak sekadar membesar. Dia juga menjadi kian dekat dengan pencintanya, tanpa harus hadir setahun sekali berbarengan dengan kompetisi basket pelajar paling besar di Indonesia itu. (*)

Story Provided by Jawa Pos

Share this:
DBL Indonesia Jawa Pos li-ning Safe Care Prambors FM Info BDG Event Jakarta Sony Mainbasket Wing.Stop Mitra Net Indomaret Perbasi Indika FM IndiHome Honda Prospect Motor Tolak Angin Sido Muncul Markplus Hardrock FM OZ FM
 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.