ANTUSIAS: Para peserta seleksi calon wasit dalam Referee Development Program 2014- 2015 di GOR Bulungan, Jakarta, kemarin (11/9). (NBL Indonesia)
BUKAN hanya klub-klub kontestan yang menyiapkan diri menjelang musim baru NBL Indonesia 2014-2015. Wasit sebagai elemen vital dalam permainan bola basket juga menyiapkan diri dan melakukan pembenahan.
Nah, untuk meningkatkan kualitas wasit yang memimpin game-game di NBL, dilakukan langkah konkret berupa seleksi calon wasit melalui Referee Development Program 2014-2015. Seleksi tersebut dilakukan PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia selaku penyelenggara liga di GOR Bulungan Jakarta. Seleksi wasit dimulai dan diikuti 23 wasit kemarin (11/9).
''Minimal wasit yang mengikuti seleksi harus memiliki lisensi B1 ke atas. Khusus wasit yang memimpin final sudah mendapat garansi (wild card). Namun, mereka masih diharuskan untuk mengikuti seleksi,'' ujar Wiryawan Prasetyo, basketball operations supervisor PT DBL Indonesia.
Pada tahap pertama seleksi, fisik calon wasit diuji dengan melakukan beep test. Dalam tes tersebut, peserta seleksi diharuskan berlari terus-menerus di antara dua garis yang berjarak 20 meter. Apabila ingin lolos ke tahap selanjutnya, peserta pria harus mencapai 86 kali, sedangkan untuk putri sebanyak 76 kali.
''Jika dua kali berturut-turut tidak bisa mencapai batas garis saat terdengar bunyi 'beep', secara otomatis peserta gagal dan tidak bisa ikut ke tahap selanjutnya,'' lanjut Pras -sapaan akrab Wiryawan Prasetyo.
Satu-satunya wasit perempuan yang mengikuti tes di Jakarta Yuli Wulandari menuturkan, tahun ini seleksi lebih ketat dan selektif. Dia mencontohkan, dalam seleksi FIBA, beep test untuk putri hanya diwajibkan 73 kali. Tetapi, di NBL diharuskan 76 kali.
''Kaki saya sempat goyang. Tetapi, motivasi saya harus ada wasit perempuan di NBL. Jadi tadi saya push terus. Ini bagus juga sih, berarti DBL mengharuskan kami selalu tanggung jawab dan mempersiapkan diri dengan baik. Ini semua juga agar kualitas liga lebih baik,'' ucap satu-satunya wasit perempuan Indonesia berlisensi FIBA itu.
Dalam tes tahap pertama tersebut, 19 wasit lolos dan 4 gagal. Selanjutnya, wasit yang lolos itu mengikuti proses seleksi tahap kedua, yakni tes wawancara yang dilakukan hari ini (12/9).
Seleksi akan diadakan di dua kota, Jakarta dan Surabaya. Seleksi di Jakarta dilaksanakan pada 11-12 September, sedangkan di Surabaya pada 16-18 September. (mid/c4/ham)
Story Provided by Jawa Pos