JALAN BARU: Dian Heryadi akan meninggalkan CLS untuk bergabung di Pacific di NBL musim depan. (Foto: Hendra Eka / Jawa Pos)
DIAN Heryadi cepat menemukan pelabuhan baru setelah dilepas CLS Knights Surabaya. Odong -panggilan akrabnya- resmi membela Pacific Caesar Surabaya.
Kontrak Odong bersama CLS habis pada 31 Agustus ini. Namun, kepastian pelepasan pemain senior berusia 34 tahun tersebut dilakukan Juli lalu.
''Setelah dilepas CLS, saya mencari klub-klub baru. Akhirnya Pacific memberikan tawaran dan saya setuju,'' ucap Dian semalam.
Pemain kelahiran Ciamis, Jawa Barat, itu menambahkan bahwa pelatih baru Pacific asal Filipina Arturo Lozada Cristobal menginginkannya menjadi pemainnya. Bagi Dian, kehadiran pelatih yang akrab disapa Coach Bai itu menumbuhkan optimisme baru.
Memang, sepanjang NBL Indonesia, Pacific tidak pernah sekali pun menembus championship series. Kedatangan Coach Bai menggantikan Eddy Santoso menumbuhkan optimisme dalam tim.
''Kalau bicara target, manajemen memang menginginkan tim ini menembus championship series. Saya rasa, target tersebut bisa dipenuhi Pacific,'' ucap Dian.
Center bertinggi 194 cm tersebut mengatakan bahwa dirinya tidak terlalu ngotot pindah ke Jakarta. Keluarga kecilnya mengikuti dia di Surabaya dan merasa nyaman atas fakta tersebut.
Saat ini fokus Dian ialah mengembalikan performa puncaknya. Memang, sejak musim 2012-2013, saat Dian memutuskan membela CLS, performanya anjlok.
Dalam dua musim di CLS, Dian hanya sekali mencatat double-double. Itu jauh berbeda dengan capaian dia yang mencetak sebelas kali double-double ketika bermain untuk Hangtuah Sumsel IM.
Selama membela Hangtuah, Dian memang meraih kejayaan individual. Dia masuk first team musim 2010-2011 dan 2011-2012. Pada musim pertama, Dian juga meraih gelar top rebound di kasta tertinggi basket nasional ini. ''Kami sudah berlatih intens sebelum Lebaran. Saya kira, kami akan terus meningkat,'' tandasnya. (nur/c4/ang)
Story Provided by Jawa Pos