NEWS

KALAH DI PAINT AREA: Usaha Arsalan Kazemi memasukkan bola diblok Ferdinand Damanik dan Pringgo Regowo. (Foto: FIBA Asia)
nblindonesia.com - 14/07/2014
Hanya Imbangi Iran di Babak Pertama

TIMNAS basket Indonesia yang diwakili juara bertahan NBL Aspac Jakarta bermain sangat impresif pada laga kedua grup A 5th FIBA Asia Cup di Wuhan, Tiongkok, kemarin (13/7). Meski dominan pada kuarter kedua, Indonesia harus menyerah kepada juara bertahan Iran dengan skor 47-77.

Jika mencermati skor akhir, memang mencolok. Namun, itu masih lumayan jika dibandingkan dengan saat Indonesia dibantai Tiongkok 37-105. Indonesia sejatinya mengawali game dengan bagus. Pada kuarter kedua, Mario Gerungan dkk memimpin 20-9. Di akhir babak pertama, Indonesia pun hanya tertinggal 33-36.

''Tetapi, pada second half , anak-anak mulai capek. Kami kalah size. Kami kalah di paint area ,'' ucap Antonius Joko Endratmo, asisten pelatih Indonesia, ketika dihubungi melalui saluran telepon internasional kemarin.

Secara kualitas dan postur tubuh, Iran memang unggul. Tekanan yang diberikan big man Iran Rouzbeh Arghavan (214 cm) dan Asghar Kardoust (212 cm) membuat big man Indonesia Ferdinand Damanik dan Wahyu Widayat Jati kocar-kacir.

Meski bintang utama Iran yang pernah bermain untuk Memphis Grizzlies dan Phoenix Suns Hamed Haddadi tidak berlaga, penggantinya tetap mengerikan. Iran pun sukses mendulang 48 poin di paint area . Bandingkan dengan Indonesia yang hanya memproduksi 10 poin.

Apalagi, Iran bisa menurunkan Arsalan Kazemi yang tahun lalu di draft oleh Washington Wizards. Itulah debut Kazemi bersama Iran. (nur/c4/dns)

Story Provided by Jawa Pos

Share this:
DBL Indonesia Jawa Pos li-ning Safe Care Prambors FM Info BDG Event Jakarta Sony Mainbasket Wing.Stop Mitra Net Indomaret Perbasi Indika FM IndiHome Honda Prospect Motor Tolak Angin Sido Muncul Markplus Hardrock FM OZ FM
 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.