ASPAC Jakarta menahbiskan diri sebagai tim terbaik di Indonesia. Dalam grand final Speedy NBL Indonesia 2013-2014 Championship Series tadi malam (14/6) di GOR UNY Jogjakarta, Aspac membekap musuh bebuyutannya, Satria Muda Britama Jakarta, dengan skor 83-67

Dalam final yang dibanjiri hampir 10 ribu penonton itu, pertandingan berjalan seru. Pada akhir kuarter kedua SM sempat unggul enam poin.

Tetapi, dalam dua kuarter selanjutnya Aspac begitu merajalela. Banyaknya turnover yang dilakukan SM tidak disia-siakan Aspac untuk mencetak angka demi angka.

Andakara Prastawa Dhyaksa menjadi mesin poin utama Aspac. Dia mencetak 28 poin. Ebrahim Enguio Lopez menambahkan 16 angka plus sebuah alley-oop dunk untuk menambah manis kemenangan timnya.

SM sejatinya unggul dalam rebound (38-36). Namun, turnover yang mencapai 23 adalah penyebab "terbunuhnya" SM. Aspac pun hanya melakukan sepuluh turnover dalam laga ini.

"Tim kami terlalu banyak melakukan turnover. Melawan tim seperti Aspac, kami tidak boleh melakukan kesalahan sebanyak ini," ucap Cokorda Raka Satrya Wibawa, pelatih kepala SM.

Pelatih Aspac Rastafari Horongbala mengatakan sangat bangga dengan pemainnya. Rotasinya berjalan dengan mulus karena ke-12 pemain bisa bermain sama baik dalam laga final ini.

Fari mencatat sejarah sebagai pelatih pertama yang meraih back-to-back champion dalam sejarah NBL Indonesia. "Mungkin saya tidak beruntung di Pelita Jaya (klub sebelumnya, Red). Rezeki saya ada di Aspac," ucap Fari yang selama dua musim gagal mempersembahkan gelar untuk Pelita Jaya Energi-MP Jakarta.

Commissioner NBL Indonesia Azrul Ananda memberikan selamat kepada Aspac yag meraih dua gelar secara beruntun. Memang, dalam empat musim ada dua back-to-back champion. Musim pertama dan kedua, SM yang menjadi kampiun.

"Selamat untuk Aspac yang back-to-back champion. Terima kasih kepada Satria Muda, Pelita Jaya, Garuda, dan semua tim. Ini adalah musim terketat sepanjang sejarah NBL Indonesia," ucap Azrul.

Final semalam memang menjadi semacam pesta bagi pencinta basket Indonesia. Salah satu penampil utama adalah rapper legendaris Indonesia Iwa K. yang menyanyikan beberapa lagu andalan. Misalnya, Malam Ini Indah, Bebas, Living in the Fast Lane, dan single kebangsaan anak basket Nombok Donk.

Di sela-sela pertunjukan tersebut, MC Udjo dari kelompok Project Pop memanggil tiga dunker papan atas NBL Indonesia. Yakni, M. Rizal Falconi (Garuda Kukar Bandung), Surliyadin (JNE BSC Bandung Utama), dan A.A. Ngurah Wisnu Budidharma (CLS Knights Surabaya).

Tiga pemain tersebut memberikan hiburan kepada ribuan fans yang memadati GOR UNY. Penonton sudah membanjiri GOR bahkan sebelum show utama, yakni penampilan laser show yang spektakuler.

Laser man yang tampil pada laser show itu adalah LasermanX dari Extrem Production, salah satu yang tersohor di dunia asal Prancis. Sang artis Jerome Maurel juga benar-benar membuat ribuan penonton ternganga. Berkali-kali penonton bertepuk tangan, mengapresiasi permainan laser spektakuler dari Maurel.

Saking hebohnya, grand final tersebut menjadi trending topic di media sosial Twitter. "Saya rela datang dari Malang untuk menonton final ini. Kalau gila basket, memang harus nonton final," ucap Anastasia Rizki, fans yang beruntung mendapatkan hadiah mobil Honda Brio Satya dari PT Telekomunikasi Indonesia.

Amir Syamsuddin, menteri hukum dan HAM, kali kedua secara beruntun datang ke GOR UNY untuk menyaksikan laga final. Dia terkesan dengan opening final yang sangat wah. Bagi menteri kelahiran Makassar tersebut, basket menjadi potret Indonesia yang semakin baik.

"Ini sejalan dengan kemajuan bangsa kita. Saya lihat, basket sangat meningkat. Saya memang suka basket, tetapi menonton saja, tidak bermain hahaha," ucap Amir yang memang menjagokan Aspac untuk memenangi pertandingan. "Tetapi, siapa pun yang menang akhirnya tidak masalah. Pertandingannya berlangsung dengan baik," imbuh Amir . (nur/c10/ang)

Story Provided by Jawa Pos