NYARIS 10 RIBU: GOR UNY Jogjakarta disesaki penonton saat grand final Speedy NBL Indonesia Championship Series tadi malam. Aspac berhasil mengalahkan Satria Muda dalam laga itu. (Foto: Hendra Eka/Jawa Pos)
RASTAFARI Horongbala, head coach Aspac Jakarta, mencatat sejarah besar. Dia menjadi pelatih pertama yang menjadi juara beruntun di Speedy NBL Indonesia 2013-2014. Itu terjadi setelah Aspac Jakarta membantai Satria Muda Britama Jakarta pada partai grand final di GOR UNY Jogjakarta dengan skor 83-67 tadi malam (14/6).
Musim lalu mantan pelatih Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta itu berhasil membawa Aspac menjadi kampiun dengan mengalahkan mantan timnya. ''Lebih bermakna tahun ini daripada tahun lalu. Sebab, pada musim ini, kami kalah 0-3 di reguler. Ternyata pemain mampu tampil baik di final dan akhirnya menjadi juara,'' ucap Coach Fari.
Menurut dia, tahun ini adalah tahun terhebatnya sepanjang menjadi pelatih sejak 1970. Gelar juara tersebut menjadi sangat manis karena menjadi kado ulang tahunnya yang jatuh pada 16 Juni besok. 'Ini juga menjadi kado perkawinan untuk Ius (Xaverius Prawiro, 21 Juni),'' tandasnya.
Pertandingan langsung berjalan sangat seru pada kuarter pertama. Kedua tim jual beli tembakan. Pertandingan kuarter pertama berakhir dengan kedudukan sama kuat 23-23.
Field goal SM pada kuarter pertama cukup tinggi dengan 47 persen (8/17). Pemain terbaik pada kuarter pertama adalah Faisal Julius Achmad. Shooting guard veteran itu mencetak 10 poin dengan 100 persen tembakan tiga poin (3/3).
Penampilan menonjol Faisal juga diimbangi dengan keganasan dua mesin utama Aspac, Andakara Prastawa Dhyaksa dan Xaverius Prawiro. Keduanya menjadi motor Aspac dengan masing-masing menyumbang delapan angka.
Pada kuarter kedua, permainan masih sangat menarik. Namun, Aspac sedikit mengendur. Aspac tertinggal enam poin oleh Satria Muda.
Memasuki kuarter ketiga, Aspac berganti mengontrol pertandingan. Rotasi lancar yang dilakukan Rastafari Horongbala membuahkan hasil. Block keras Pringgo Regowo kepada center SM Rony Gunawan saat kuarter ketiga menyisakan lima menit membawa momentum menang untuk Aspac.
Tim milik Irawan ''Kim Hong'' Haryono itu mampu memimpin 10 poin pada akhir kuarter ketiga. Unggul, Aspac tidak melepaskan kendali permainan.
Mereka masih bisa mempertahankan kemenangan, justru margin poin semakin jauh. Saat kuarter keempat menyisakan tujuh poin, Aspac leading 18 angka.
Tertinggal begitu jauh membuat SM sulit mengembalikan kedudukan. Aspac akhirnya menang dengan skor sangat telak 83-67. Aspac menyamai sukses SM yang juara back-to-back pada dua musim awal NBL. (nur/c4/ang)
Story Provided by Jawa Pos