SELASA sore (10/6) menjadi hari bagi para pecinta senam dan aerobik di Jogjakarta. Sebanyak 14 klub senam ikut ambil bagian dalam NBL Women Fit 2014. Acara yang digelar di pelataran depan GOR UNY ini merupakan bagian dari menyemarakkan Speedy NBL Indonesia Championship Series 2014.

Tim-tim ini memang telah menyiapkan diri dengan matang untuk mengikuti ajang ini. Chris Studio misalnya. Mereka bahkan menurunkan dua timnya langsung. Klub senam yang beralamat di Jalan Kaliurang KM 8 ini melibatkan anggotanya terdiri dari lintas usia.

"Paling senior umurnya 45 tahun sedangkan yang masih muda usia 15 tahun. Awalnya latihan menyelaraskan gerak, lalu ada kostum khusus yang seragam," kata pemilik Chris Studio, Kristianingrum Parmawati. Dewi Leni atau yang akrab dengan DL juga melakukan hal yang sama. Kedua tim ini kompak mengenakan kostum berwarna hijau. Tidak hanya itu, gerakan mereka pun kompak mengikuti arahan instruktur.

Sang instruktur Leni terlihat sibuk mendokumentasikan gerakangerakan para ibu-ibu muda ini. Sesekali dia juga terlihat mengarahkan untuk senyum. Hal yang sama juga dilakukan oleh sang pemilik Dewi yang berada di depan barisan. Gerakan energik, totalitas, dan ekspresif menjadi kunci utama dalam aksi mereka kali ini.

Persiapan yang dilakukan untuk mengikuti ajang ini meliputi fisik, koreo, mental dan beberapa alat pendukung lainnya. Target juara I dan juara II pun dipasang menjadi target utama kelompok ini. "Antusiasme kami mengikuti ajan NBL Women Fit ini sangat tinggi. Menarik karena ajang seperti ini masih sangat jarang di Jogjakarta," kata Dewi.

Lain halnya dengan Giant klub yang hanya menurunkan satu kelompok. Sang pemimpin Tanti Sundari mengungkapkan mengetahui ajang ini dari informasi media sosial. Bahkan kelompok ini tanpa ada persiapan untuk mengikuti ajang ini.

Meski begitu Tanti dan teman – temannya tetap total untuk tampil di NBL Women Fit. Tujuannya selain meraih gelar juara adalah tubuh yang sehat. Bahkan ajang inipun dijadikan sebagai ajang temu kangen sesama pecinta senam dan aerobik.

"Guyub, kumpul bareng sekaligus menyehatkan badan. Menyenangkan dan wajib diadakan rutin setiap tahunnya," kata Tanti. Manager Event and Entertainment PT DBL Indonesia Rahmat Kartolo mengungkapkan, ada penilaian grup dan perorangan.

Kriteria penilaian terdiri dari performance, penampilan, teknik gerak, dan adaptasi gerakan. Kompetisi yang dikhususkan untuk pemula non instruktur ini pun terlihat meriah. Semakin meriah dengan adanya bingkisan menarik dari Safe Care. "Kemeriahan ini akan kami bawa di partai puncak 12 Juni mendatang dengan tampilnya 6 besar penampil terbaik," kata Rahmat. (dwi/din/ty)

Story Provided by Radar Jogja