|
NEWS PERFORMANCE: Penampilan salah satu band pelajar di ajang NBL Band Competition. (Foto : Dwi Agus / Radar Jogja)
nblindonesia.com - 09/06/2014
Gudangnya Musisi Andal Kalangan Pelajar
SLEMAN – Serunya ajang Speedy NBL Championship Series 2013-2014 tidak hanya di dalam lapangan saja. Lobi GOR UNY Sabtu (7/6) dan Minggu (8/6) juga meriah. Dua hari itu beberapa band pelajar dari berbagai sekolah di Jogjakarta saling unjuk kemampuan terbaiknya. Bertajuk NBL Band Competition, mereka tampil prima dengan mengerahkan kemampuan terbaiknya. Tidak hanya mengusung teknik permainan, kostum dan koreo gerak juga dipersiapkan dengan matang. Band-band yang tampil bervariatif mulai dari siswa SD hingga siswa SMA."Kita mengenal Jogjakarta itu gudangnya musisi, sehingga kami mengapresiasinya. Meski hanya di tingkat pelajar, tapi selama dua hari ini bandband yang tampil patut diacungi jempol," kata Manager Event and Entertainment PT. DBL Indonesia, Rahmat Kartolo (8/6). Sementara itu Supervisor Event and Entertainment PT DBL Indonesia Wahyu Mariaji mengungkapkan, akan dipilih lima band terbaik. Band terpilih ini nantinya akan tampil pada 12 Juni mendatang. Final ini nantinya akan dipilih tiga terbaik untuk mendapatkan pengharga an menarik. Di babak selanjutnya setiap band harus menampilkan aksi terbaik nya. Ada lima poin yang menjadi penilaian untuk setiap band yang tampil. Selain perfomance ada penilaian vokal, aransemen lagu, harmonisasi dan improvisasi. "Kami sangat meng apresiasi penampilan setiap band yang tampil. Mereka tidak hanya fokus di music saja. Ada juga beberapa yang mengisi dengan aksi teatrikal,'' kata Wahyu. Hari kedua NBL Band Competition dibuka oleh Danger Estrella yang mayoritas beranggotakan cewek. Keunikan dari band ini adalah anggota mulai dari siswa SD hingga siswi SMA. Selain itu aliran yang dipilih pun cukup unik, genre rock dengan penuh aransemen lagu. Sang vocalis Stevi mengungkapkan, telah menyiapkan waktu khusus untuk NBL Band Competition. Persiapan yang dilakukan selain mengaransemen lagu, juga kekompakan. Ini terlihat ketika menyanyikan lagu, semua personil terlihat kompak. "Kami bawain lagu sendiri yang berjudul Jogjakarta dan Say No To Drugs. Dua lagu ini merupakan ajakan, yang pertama ajakan mencintai Jogjakarta dan kedua menjauhi narkoba," kata Stevi. Konsep unik lainnya juga ditampilkan oleh Simple Kid dengan kostum ala Skotlandia. Semua personelnya menggunakan pakaian khas kebanggan Skotlandia, Kilt. Tidak hanya itu, sebelum naik kepanggung semua personel berbaris. Keenam personil terlebih dahulu melakukan koreo di sisi panggung. "Setiap pentas kami memang selalu mengusung tema yang unik. Agar musik yang ditampilkan terlihat berbeda dan unik," kata sang vokalis Nasya. (dwi/din/rv) Story Provided by Radar Jogja
Share this:
Tweet
|
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited. |