|
NEWS BAGI PENGALAMAN: Jeffry Bong berada di tengah-tengah siswa-siswi SMA Santa Agnes Surabaya, Sabtu (3/5). (Foto: Bagus Dimasa/Jawa Pos)
nblindonesia.com - 04/05/2014
Beri Inspirasi lewat Basket
Road show Jelang Seri VI Speedy NBL Indonesia
ROAD show terakhir menjelang Seri VI Speedy NBL Indonesia di Surabaya pada 9–18 Mei nanti berlangsung di SMA Katolik Santa Agnes Surabaya Sabtu (3/5). Pada hari sebelumnya, road show diadakan di SMAN 7 Surabaya dan SMA IPIEMS Surabaya. Kali ini PT DBL Indonesia mengajak shooting guard CLS Knights Surabaya Jeffry Bong. Kedatangan Jeffry disambut meriah oleh siswa-siswi SMA Katolik Santa Agnes Surabaya. Kebetulan, sekolah itu punya banyak siswa yang mendukung CLS. Para siswa juga memiliki keterikatan dengan CLS karena ada alumnus yang memperkuat CLS junior. Yakni, Yerikho Tuasela. Dia pernah membela timnas basket U-18 dan sekarang masih menjadi bagian dari tim basket putra PON Jatim. ''Semoga kami bisa menyumbang pemain-pemain lagi,'' kata Yuni Fatmasari, pembina OSIS SMA Katolik Santa Agnes, kepada Jawa Pos. Dia menilai, acara seperti itu sangat positif dan menginspirasi anak didiknya. Syka Yunima, seorang siswi SMA Katolik Santa Agnes, menyatakan sangat senang dengan acara tersebut. Dia makin penasaran untuk melihat bintang basket lainnya. ''Jadi pengen nonton pertandingan basket nih ,'' ucapnya. Selama acara itu, Jeffry berbagi pengalaman tentang awal karirnya di basket. Menurut dia, kesibukannya di basket sangat positif karena menjauhkan dari kegiatan negatif hingga kenakalan remaja dan kekerasan. ''Dulu sewaktu saya SMA, masih belum ada DBL seperti sekarang. Jadi, seharusnya kalian lebih beruntung dan bisa lebih baik nanti,'' kata Jeffry kepada siswa-siswa SMA Katolik Santa Agnes. Meski sibuk bermain basket, Jeffry meminta para siswa bisa menyeimbangkan kegiatan olahraga dan pendidikannya. Sebab, selama ini ada stigma bahwa siswa agak lupa dengan kegiatan belajar bila sudah sibuk di basket. ''Yang terpenting, jangan lupa belajar demi masa depan,'' ujarnya. Ucapan Jeffry itu diamini Yuni. Menurut dia, olahraga membuat anak didiknya punya kesibukan. Dengan begitu, mereka terhindar dari kegiatan-kegiatan negatif. ''Kalau sudah dibuat capek dan ikut ekstrakurikuler basket di sekolah, otomatis mereka tidak sibuk mengurusi hal negatif di luar sekolah,'' paparnya. (mid/c14/ham) Story Provided by Jawa Pos
Share this:
Tweet
|
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited. |