POLE POSITION: Point guard CLS Knights Surabaya Dimaz Muharri saat dikawal Raymond Shariputra (Stadium Jakarta) dalam lanjutan seri V. (Foto: Hendra Eka/Jawa Pos)
Ada yang bilang posisi di regular season Speedy NBL Indonesia tidak banyak berpengaruh pada peta persaingan championship series. Padahal, dalam tiga musim sebelumnya, tim yang juara di championship series adalah tim dengan rekor menang kalah terbaik pada musim reguler!
–––
PADA musim perdana 2010-2011, Satria Muda (SM) Britama Jakarta menjadi juara nasional setelah memiliki rekor menang kalah terbaik (24-3) pada musim reguler. SM memang finis kedua musim reguler. Namun, rekor SM sebenarnya sama dengan Pelita Jaya (PJ) yang menjadi juara musim reguler dengan keunggulan head-to-head .
Dalam dua musim berikutnya, 2011-2012 dan 2012-2013, musim reguler bahkan menjadi cerminan championship series . Dua tim teratas selalu menduduki dua posisi terbaik di championship series .
Pada musim 2011-2012, SM dan Aspac Jakarta berurutan menduduki posisi pertama dan kedua musim reguler. Pada championship series , SM mempertahankan gelar juara setelah mengalahkan Aspac di grand final .
Berikutnya, pada musim 2012-2013, ganti Aspac dan PJ yang menguasai top two musim reguler. Aspac unggul rekor menang kalah cukup jauh, 32-1 berbanding 29-4. Pada grand final , Aspac merebut gelar juara setelah menekuk PJ dengan skor cukup telak.
Nah, musim ini, ada empat tim yang berpeluang menjadi juara musim reguler. Aspac, SM, PJ, dan CLS Knights Surabaya. Meski ''malu-malu'' untuk bilang butuh gelar juara musim reguler guna menyongsong championship series , tampaknya, mereka akan ngotot memburunya.
Semakin bagus rekor pada musim reguler, di atas kertas jalan selama championship series akan lebih mudah. Di awal akan menghadapi tim lemah. Lebih dari itu, rekor bagus selama musim reguler menunjukkan ketangguhan satu tim dalam jangka panjang. Mereka lolos ujian konsistensi menghadapi segala rintangan. Baik cedera maupun jadwal padat.
Penentuan juara musim reguler akan terjadi pada seri VI di DBL Arena, Surabaya, 9-18 Mei nanti. Jadwal yang mepet karena jeda dengan seri V tidak sampai dua pekan.
SM dan CLS berada di '' pole position '' karena baru kalah empat kali, sedangkan Aspac dan PJ sudah kalah lima kali.
PJ berada dalam posisi yang tidak terlalu menguntungkan setelah hasil jeblok di Jakarta. Pasukan Nathaniel Canson tersebut kalah tiga kali melawan CLS, SM, dan Aspac. Alhasil, secara head-to-head , PJ tertinggal 1-2 melawan SM dan Aspac. Sementara itu, menghadapi CLS, kondisinya masih imbang 1-1.
''Pemain kami memiliki daya tahan tubuh yang sangat bagus. Namun, kami memang tidak bisa melakukan banyak rotasi karena stok pemain terbatas,'' ucap Coach Nath, panggilan Nathaniel Canson.
''Di Surabaya, kami akan berusaha tampil sebaik-baiknya. Ini penting sebelum bekal ke championship series ,'' papar pelatih kelahiran Makati, Filipina, itu.
Pelatih Aspac Rastafari Horongbala mengungkapkan bahwa dirinya tidak akan mencari-cari posisi. Finis di peringkat mana pun, lanjut Coach Fari, Aspac akan menghadapi situasi yang sama berbahaya pada championship series pada Juni mendatang.
Di Seri VI, Aspac bakal menjalani lima pertandingan pemungkas yang tidak terlalu menguras tenaga. Paling berat adalah melawan CLS. Namun, itu pun tidak terlalu dikhawatirkan karena CLS pernah dua kali ditekuk pada Seri III dan Seri V.
''Mau nomor satu, dua, tiga, atau empat, saya kira sama saja. Namun, kalau bisa nomor satu, ya ingin saya ambil,'' tegas Coach Fari.
Tim dengan penampilan terbaik di Jakarta sejatinya adalah SM. Rony Gunawan dkk menyapu habis enam pertandingan, termasuk mengandaskan tiga tim kuat Aspac, PJ, dan Garuda Kukar Bandung.
Pelatih SM Cokorda Raka Satrya Wibawa menyatakan puas atas penampilan pasukannya. Itu menjadi kebangkitan setelah hasil jeblok di Seri IV Bandung, yakni mereka kalah tiga kali. (nur/aam/c5/ang)
Berebut Juara Reguler
EMPAT tim raksasa, yakni Aspac Jakarta, Satria Muda Britama Jakarta, CLS Knights Surabaya, dan Pelita Jaya Energi-MP, bersaing sangat keras untuk menjadi juara musim reguler Speedy NBL Indonesia 2013-2014. Menyisakan satu seri di Surabaya, tim yang akan menjadi kampiun benar-benar sulit diprediksi karena selisih nilai yang sangat tipis.
Aspac
Poin sekarang: 51
Sisa laga di Surabaya: Lima pertandingan
Lawan:
v Bimasakti
v Stadium
v Hangtuah
v Satya wacana
v CLS
Poin maksimal: 61
Satria Muda
Poin sekarang: 50
Sisa laga di Surabaya: Enam pertandingan
Lawan:
v Bandung Utama
v CLS
v NSH GMC
v Satya Wacana
v Stadium
v Bimasakti
Poin maksimal: 62
CLS Knights
Poin sekarang: 48
Sisa laga di Surabaya: Tujuh pertandingan
Lawan:
v Pacific
v Satria Muda
v Garuda
v Bimasakti
v NSH GMC
v Aspac
v Pelita Jaya
Poin maksimal: 62
Pelita Jaya
Poin sekarang: 47
Sisa laga di Surabaya: Tujuh pertandingan
Lawan:
v Garuda
v Hangtuah
v NSH GMC
v Stadium
v Bimasakti
v Bandung Utama
v CLS
Poin maksimal: 61
Head-to-Head Antar Keempat Tim
Aspac
v Satria Muda 0-3
v CLS 2-0
v Pelita Jaya 2-1
Satria Muda
v Aspac 3-0
v CLS 0-2
v Pelita Jaya 2-1
CLS
v Aspac 0-2
v Satria Muda 2-0
v Pelita Jaya 1-1
Pelita Jaya
v Aspac 1-2
v Satria Muda 1-2
v CLS 1-1
(nur/c7/ham)
Story Provided by Jawa Pos