SURABAYA - Satu-satunya wasit perempuan di Speedy National Basketball League (NBL) Indonesia, Yuli Wulandari berhasil mewujudkan mimpinya. Wasit asal Jambi itu akhirnya memiliki lisensi FIBA. Dialah wasit perempuan pertama dalam sejarah negeri ini yang mendapatkan lisensi wasit tertinggi tersebut.

Ujian mendapat lisensi FIBA, ditempuh oleh Yuli pada 23-25 Maret di Hotel Grand Pacific Bandung. "Beberapa materi ujian memang sangat sulit. Namun, saya bersyukur bisa melaluinya dengan lancar," kata Yuli.

Kiprah Yuli di NBL Indonesia tergolong baru. Dia baru promosi ke NBL dari WNBL Indonesia jelang Seri IV di Bandung pada awal Maret lalu. Yuli melakukan debut pada 8 Maret dalam laga Hangtuah Sumsel IM melawan Pacific Caesar Surabaya.

Yuli baru memimpin lima pertandingan di NBL. Tetapi sudah banyak yang memuji kepemimpinannya di lapangan.

Yuli baru mulai menggeluti dunia wasit sejak 2005. Pada tahun 2006, dia berhasil mendapatkan lisensi C. Pada tahun 2010, Yuli improve dengan memperoleh lisensi B2 dan akhirnya meraih lisensi A tahun lalu.

"Sangat membanggakan sekali bisa menjadi wasit wanita pertama di Indonesia yang berlisensi FIBA. Saya pun sangat terbantu dengan rekan-rekan wasit yang mendukung saya selama proses ujian," lanjut Yuli.

Setelah mendapat lisensi FIBA, Yuli pun masih punya banyak impian lain yang ingin ia wujudkan. Salah satunya, menerbitkan buku perjalanan karirnya memilih profesi wasit dibandingkan menjadi pemain. "Saya harap bisa memotivasi rekan-rekan lainnya," tandasnya.

Yuli memegang lisensi wasit FIBA bernomor 28488. Yuli pun menjadi 1 dari 34 perempuan di seluruh dunia yang punya lisensi FIBA. Total, ada 261 pengadil lapangan yang berlisensi FIBA di dunia.

Selain Yuli, prestasi serupa juga diraih oleh Erwin Harahap. Wasit Sumatera Utara ini juga baru memperoleh lisensi FIBA dengan nomor 28487. (has/ang)

Story Provided by Jawa Pos