MEMBERI INSPIRASI: Para siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Cicendo Bandung menonton pertandingan Aspac melawan Pacific, Selasa (11/3). (Foto: Hendra Eka/Jawa Pos).
Kakak-Kakak Itu Jagoan, ya...
SUASANA lapangan C-Tra Arena agak kacau kemarin. Ketika buzzer tanda berakhirnya pertandingan Aspac Jakarta melawan Pacific Caesar berbunyi, hampir seratus anak menyerbu ke arena pertandingan.
Semua adalah siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Cicendo Bandung. Mereka berebut suvenir yang ada di tangan para pemain.
Anak-anak berkebutuhan khusus itu datang ke C-Tra Arena terkait dengan program NBL Berbagi. Mengundang seratus anak berkebutuhan khusus menonton pertandingan NBL adalah gebrakan baru dalam NBL Berbagi.
Sebelumnya, pemain berbagi kasih dengan mendatangi berbagai lembaga sosial. Baik itu ke panti asuhan, SLB, sekolah dasar, pantai jompo, maupun ke yayasan pembinaan anak cacat (YPAC).
''Intinya, kami ingin berbagi pengalaman, kasih sayang, dan inspirasi dengan mereka,'' kata Masany Audri Gultom, general manager PT DBL Indonesia.
Apa yang dilakukan PT DBL memang sangat berkesan dan menyentuh hati anak-anak dan remaja SLB Negeri Cicendo yang sebagian besar adalah tunawicara dan tunarungu.
Rio Hadiyanto, salah seorang murid, menyatakan senang bisa datang di lapangan dan menonton pertandingan NBL. Dia heran karena ternyata pemain basket memiliki postur tinggi dan kuat secara fisik.
''Mereka jagoan, ya,'' kata Rio. Ketika melakukan wawancara dengan Rio, Jawa Pos dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah SLB Negeri Cicendo Dedeh Rohayati. ''Saya ingin main basket setelah ini,'' kata Rio dengan bersemangat. Matanya menyala-nyala.
Rio selama ini dikenal sebagai salah satu andalan Kota Bandung dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Jawa Barat. Pada edisi 2014, Februari lalu di Cirebon, Rio yang berlomba di kelompok difabel meraih emas lari nomor 100 meter dan 400 meter.
Hal sama juga diungkapkan Ulfa Nurelisa Gurmilang. Remaja berjilbab berusia 18 tahun tersebut langsung jatuh cinta kepada basket.
Dedeh mengatakan sangat berterima kasih dengan program itu. Dia menuturkan, NBL Berbagi sangat menginspirasi. Sebab, tidak ada jarak antara anak yang berkebutuhan khusus dengan anak-anak normal lainnya.
Mereka juga mengalami momen khidmat saat prosesi menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum pertandingan. (nur/c4/ang)
Story Provided by Jawa Pos