INCARAN: Forward Garuda Kukar Bandung Fadlan Minallah dalam laga melawan Stadium di Sritex Arena (12/2). (Foto: Farid Fandi/Jawa Pos)
FASE paling ditunggu setelah seri III Speedy NBL Indonesia di Solo adalah trade tengah musim. PT DBL Indonesia, penyelenggara liga, sudah membuka jendela trade pada 15 Februari lalu. Tenggat waktu pertukaran pemain ditetapkan sepekan sebelum berlangsungnya seri IV Bandung.
Jarak waktu yang terbatas, kurang dari sebulan, membuat manajemen semua tim bekerja dengan keras. Isu-isu soal siapa saja yang pindah klub sudah mengemuka. Namun, nyaris semua tim bungkam.
Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta terlihat sekali membutuhkan big man berkualitas anyar. Sebab, center seperti Ferdinand Damanik dan Fidyan Dini memiliki minute play yang sangat terbatas. PJ terlalu bergantung kepada Ponsianus Nyoman Indrawan dalam skema satu big man .
Apakah Damanik dan Yandi akan dikirim ke klub lain? Manajer PJ Ronald Simanjuntak menolak memberikan jawaban pasti. ''Kami harus rapat dengan Coach Nath (Nathaniel Canson, head coach PJ) untuk menentukannya. Terserah Coach,'' katanya.
Di sisi lain, Coach Nath enggan berkomentar. ''Tanya saja pada Ucok (panggilan Ronald Simanjuntak),'' ujar pelatih kelahiran Makati, Filipina, itu.
Aria Jabbar, manajer Garuda Kukar Bandung, juga mulai melobi tim-tim lain untuk melakukan trade . Aria enggan buka mulut siapa saja pemainnya yang akan ditukar. Namun, dia menegaskan bahwa ada beberapa tim yang mengincar forward Fadlan Minallah.
''Saya katakan, Fadlan, Wendha (Wijaya), Galank (Gunawan), dan Christ (Gideon) tidak akan dikirim ke mana pun. Mereka adalah inti kekuatan tim kami,'' ucapnya.
Pemain yang santer dilepas adalah duo CLS Knights Surabaya Dian Heryadi dan Wijaya Saputra. Keduanya memang sudah tidak mendapatkan tempat lagi di CLS.
Menjadi bagian penting CLS musim lalu, minute play Dian dan Wijaya sangat terbatas di bawah pelatih baru Kim Dong-won. Dian dan Wijaya sering tidak terpilih dalam skuad utama, bahkan dalam laga-laga ringan. (nur/c17/ang)
Story Provided by Jawa Pos