MAKIN SENGIT: Persaingan antartim yang semakin memanas sejak Speedy NBL Indonesia 2013-2014 seri I Malang dianggap sukses oleh dewan komisaris. (Foto: Farid Fandi/Jawa Pos)
HASIL seri I Speedy NBL Indonesia di Malang pada 16-24 November lalu membuat dewan komisaris tersenyum puas. Persaingan antartim sangat ketat. Upaya menarik penonton dan membuat mutu liga ke level teratas semakin mudah dilakukan.
Pada Rabu lalu (8/1), dewan komisaris melakukan rapat evaluasi menjelang seri II Jakarta. Perwakilan tim dan Azrul Ananda, commissioner NBL Indonesia, juga hadir.
Kesimpulannya, seri I dianggap sukses besar. Terutama kompetisi peta persaingan antartim. ''Sekarang tidak ada lagi tim papan tengah. Pusing sekarang (untuk memetakan kekuatan),'' ucap Ketua Dewan Komisaris NBL Indonesia Irawan ''Kim Hong'' Haryono kemarin (9/1).
Bos Aspac Jakarta itu mengatakan, hasil beberapa pertandingan sangat mengejutkan. Misalnya, Hangtuah Sumsel IM mengalahkan CLS Knights Surabaya. Begitu juga Aspac dipaksa bermain hingga overtime ketika melawan Satya Wacana LBC Metro Bandung.
''Sekarang tugas kami adalah memikirkan supaya game lebih ramai lagi, terutama dari segi penonton. Sebab, game sudah sangat bagus. Apalagi, di Jakarta ini untungnya pemain nasional sudah kembali bermain. Seharusnya ada peningkatan,'' papar pria dengan ciri khas topi terbalik itu.
Hal lain yang menjadi inti rapat ialah menegakkan ground rules NBL Indonesia. Peraturan yang sudah disepakati harus dipatuhi semua kontestan. (nur/c4/ang)
Story Provided by Jawa Pos