HANGAT: Augie Fantinus (kanan) bersama pemain Garuda dan Aspac serta peng huni panti werda memainkan angklung dalam acara NBL Berbagi kemarin. (Hendra Eka / Jawa Pos)
SETIAP seri Speedy NBL Indonesia, selalu diselenggarakan NBL Berbagi. Demikian pula seri II di Jakarta kali ini. Kemarin (9/1) acara berbagi itu dilakukan di Panti Sosial Tresna Werda Budi Mulia 4, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan.
Acara yang dimulai sekitar pukul 09.00 itu juga diikuti empat pemain NBL dan beberapa selebriti ibu kota. Yakni, Fadlan Minallah dan M. Dhiya'Ul Haq dari Garuda Kukar Bandung. Juga dua pemain Aspac, Oki Wira Sanjaya dan Andakara Prastawa Dhyaksa. Mereka ditemani selebriti Dude Herlino, Udjo Project Pop, dan Augie Fantinus.
Acara tersebut berlangsung hangat. Kakek-nenek penghuni panti yang usianya di atas 60 tahun itu cukup bersemangat kala diajak mengikuti lomba joget balon. Saat sesi tanya jawab, mereka juga antusias untuk mengorek informasi seputar basket.
"Jadi pemain basket karena memang suka atau dipaksa jadi atlet?" tanya Martehn, salah seorang penghuni panti, kepada Oki.
''Dulu awalnya hanya ekstrakurikuler di sekolah. Sekarang jadi senang dan hobi sampai jadi pemain,'' jawab Oki.
Para penghuni panti juga mengajak para pemain NBL untuk memainkan angklung. Dua lagu dimainkan, Bunda dan Masa Tua bahagia. Menurut Robiatun, kepala bagian tata usaha panti, setiap bulan diselenggarakan latihan bersama. "Mereka sudah dua tahun latihan,'' ujar Rabiatun.
Para pemain NBL senang bisa ikut dalam acara NBL Berbagi. Bertemu dan berinteraksi dengan penghuni panti memberikan banyak pelajaran kepada mereka. Pelajaran terus semangat, bagaimanapun kondisi kehidupan yang dialami.
"Saya berharap bukan hanya NBL-nya. Tapi, tim-tim peserta NBL juga bisa melakukannya,'' ajak Fadlan.
Oki pun memberikan apresiasi pada semangat penghuni dan para petugas panti. "Respek kepada kakek-nenek yang tetap semangat. Juga petugas yang bekerja keras, mungkin capeknya sama dengan latihan basket,'' katanya. (aam/c6/ang)
Story Provided by Jawa Pos