|
NEWS POTENSIAL: Dari kiri, M. Rizal Falconi (Garuda Kukar Bandung), Januar Kuntara ( Satya Wacana Metro LBC Bandung), Dicky Satria Wibisono (Pacific Caesar Surabaya), (Ilustrasi: NBL Indonesia)
nblindonesia.com - 13/12/2013
Rookie dengan Potensi Menonjol
TOTAL ada 30 rookie yang berkiprah pada Speedy National Basketball League (NBL) Indonesia musim 2013-2014. Mereka semua memiliki potensi untuk menjadi quality player dan wajah dari NBL Indonesia di masa depan. Sebagian besar dari mereka sudah mendapat kesempatan mencicipi atmosfer liga pada Seri I di GOR Bimasakti, Malang, November lalu. Beberapa bahkan mampu mencuri atensi dengan potensi menonjol. Ini dia mereka : Dicky Satria Wibisono (Pacific Caesar Surabaya) Point guard yang akrab disapa Rio ini berhasil mencuri hati Eddy Santoso, head coach Pacific Caesar Surabaya. Selama seri pertama lalu, dia mendapat minute play rata-rata 26 menit 18 detik per game. Kepercayaan sang pelatih dibayarnya dengan menjadi salah satu mesin poin penting Pacific. Sebagai mesin poin, pria asli Surabaya kelahiran 1 Januari 1991 ini memiliki skill yang komplit. Dia mampu mendulang poin lewat akurasi tembakan tiga angka, serta aksi layup berani menerobos tembok pertahanan lawan. Koleksi steal Rio juga sangat menonjol. Dia mengoleksi 18 steal dari 6 game selama seri Malang, atau rata-rata 3,00 steals per game. Itu adalah terbanyak kedua dalam daftar pencetak steal seluruh pemain. Posisi teratas ditempati Dimaz Muharri (CLS Knights) dengan rata-rata 4,17 steals per game. “Musim ini masih panjang. Saya yakin masih bisa improve lagi bersama tim ini dan membawa Pacific lolos ke playoff,” ungkap alumnus SMA Hangtuah 2 Sidoarjo ini. M Rizal Falconi (Garuda Kukar Bandung) Posturnya memang masih kurang ideal sebagai power forward (tinggi 195 cm, berat ’hanya’ 70 kg). Namun, jangan remehkan kegarangannya saat beraksi di bawah ring. Dia berani beradu badan dengan pemain lawan yang jauh lebih berotot sekalipun. Tak heran, catatan rebound alumni DBL Indonesia All-Star 2010 ini terlihat sangat menonjol dibandingkan para rookie lain selama seri pertama. Total 38 rebound dia koleksi dari enam game bersama Garuda Kukar Bandung pada seri pertama lalu. Rata-rata, dia mengemas 6,33 rebounds per game. Itu adalah koleksi rebound terbanyak diantara para rookie. Terbanyak juga bagi Garuda yang pada seri pertama lalu belum bisa diperkuat sang Monster Rebound NBL Indonesia, Galank Gunawan karena menjalani Pelatnas SEA Games 2013. Tak hanya garang dalam rebound, Rizal juga cukup produktif mengemas poin. Total 57 angka dia persembahkan bagi Garuda. Bahkan, pada seri pertama kemarin dia berhasil membukukan dua kali double-double. Yang pertama saat melawan Pacific Caesar Surabaya (10 poin dan 13 rebound). Lalu, dia cetak lagi saat melakoni derby Bandung lawan JNE BSC Bandung Utama (13 poin dan 10 rebound). Dalam laga ini dia juga sempat membuat penonton bersorak lewat one handed dunk bertenaga. Januar Kuntara (Satya Wacana Metro LBC Bandung) Gelar Top Assist NBL Indonesia pada tiga musim sebelumnya selalu direbut pemain yang berbeda. Faisal Julius Achmad (Satria Muda) merebutnya pada musim 2010-2011. Disusul oleh Denny Sartika (Bimasakti) pada 2011-2012, dan terakhir direbut Kelly Purwanto (Pelita Jaya). Musim ini, gelar individu bergengsi bagi para playmaker di tanah air itu bisa jadi bakal direbut oleh seorang rookie. Dia adalah Januar Kuntara. Potensi tersebut bisa saja diwujudkan oleh Januar bila ia terus bermain konsisten seperti yang ditunjukkan pada seri pertama di Malang, November lalu. Total dia mencetak 23 assist dari 4 penampilan, atau rata-rata membukukan 5,75 assists per game. Itu adalah total assist terbanyak diantara para rookie. Dengan rata-rata 5,75 assists per game, Januar bercokol di urutan ketiga dari semua pemain pada seri Malang. Rata-rata assist tertinggi ditempati Jekky Sagala (BSC Bandung Utama) dengan 6,20 apg. Disusul oleh Dimaz Muharri (CLS Knights) pada urutan kedua dengan 6,00 apg. (*)
Share this:
Tweet
|
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited. |