BEST PLAYER: Surliyadin (JNE BSC Bandung Utama) adalah salah satu pemain yang bersinar pada pembuka Speedy NBL Indonesia 2013–2014. (Foto: Farid Fandi/Jawa Pos)
MALANG - Rastafari Horongbala begitu kecewa setelah pertandingan hari terakhir Seri I Speedy NBL Indonesia di GOR Bimasakti, Malang (24/11). Kekalahan dari Garuda Kukar Bandung dengan skor 51-58 begitu memukul dirinya.
Takluk oleh Garuda memang merupakan puncak penampilan buruk Aspac dalam seri perdana. Rekor menang empat kali dan kalah dua kali dalam enam game sejatinya masih bisa diterima. Tetapi, yang tidak bisa ditoleransi adalah penampilan jeblok sang juara bertahan sepanjang seri perdana. Performa mereka naik turun bak roller coaster.
Setelah ditaklukkan Satria Muda Britama Jakarta 56-62 pada laga perdana (16/11), Aspac selalu mengalami kesulitan melawan lawan-lawan yang seharusnya mudah ditundukkan.
Mario Gerungan dkk terus menang relatif tipis melawan Pacific Caesar Surabaya, juru kunci NSH GMC Jakarta, kuda hitam Hangtuah Sumsel IM, serta tim muda Satya Wacana Metro LBC Bandung. Bahkan, laga melawan Satya Wacana harus diselesaikan hingga overtime.
"
Mindset tim ini harus diubah secepatnya," ucap Coach Fari. "Tidak ada yang lain, kami harus membenahi defense dan mentalitas dalam bertanding," imbuhnya.
Aspac mulai berlatih pada Kamis (28/11) untuk persiapan menjelang seri II di Jakarta pada 11-19 Januari 2014. Saat itu mereka sudah diperkuat dua scorer penting, Xaverius Prawiro dan Andakara Prastawa Dhyaksa, yang baru kembali bertugas dari tim nasional SEA Games 2013.
Tim besar lain yang memiliki performa bak roller coaster adalah CLS Knights Surabaya. Kadang impresif, kadang jeblok. Bisa menang telak atas Garuda, CLS bisa kalah mengejutkan atas kuda hitam Hangtuah Sumsel IM via overtime.
Pelatih CLS Kim Dong-won punya tugas menjaga konsistensi tim untuk bermain lebih cepat dalam transisi defense ke offense. Akurasi tembakan juga perlu dipertajam. "Intinya, harus lebih kompak," paparnya.
Saat Aspac dan CLS labil, runner-up musim lalu dan juara Preseason Tournament 2013 Pelita Jaya Energi-MP Jakarta menyapu bersih lima kemenangan. Mereka menjadi satu-satunya tim yang tidak terkalahkan di seri I. Hebatnya, mereka juga tidak pernah tertinggal dalam perolehan angka sejak kuarter pertama.
Bahkan, melawan tim kuat CLS, PJ bermain rileks dan menang relatif mudah. Banyak pemain yang mengalami improve besar. Shooting guard baru asal Garuda Kukar Bandung Hendru Ramli adalah salah satu yang paling menonjol. Sebagai pemain anyar, dia sudah bisa menyatu dengan tim. Hendru tampil bagus dan agresif dalam mencetak poin serta melakukan rebound.
Kembali bermainnya dua pemain timnas, point guard utama Kelly Purwanto dan center Ferdinand Damanik, dalam Seri II Jakarta tentu akan membuat PJ makin komplet. Sayangnya, mereka kehilangan Andy "Batam" Poedjakesuma yang cedera. (nur/c5/ham)
Mereka yang Paling Cemerlang di Seri Malang
SERI I Malang sudah berakhir. Ada beberapa pemain yang bersinar pada pembuka Speedy NBL Indonesia 2013-2014 tersebut. Berikut pilihan Jawa Pos.
Surliyadin (JNE BSC Bandung Utama)
Posisi: Small forward
Points/game: 18,80 (nomor 1)
Total points: 94 (nomor 1)
Three points: 50,00 persen (nomor 1)
Rekrutan baru JNE BSC Bandung Utama Surliyadin tiba-tiba melesat menjadi salah seorang pemain yang diperhitungkan. Dia sangat produktif meraup poin. Sepertinya, Bandung Utama akan dibangun di sekitar pemain yang didatangkan dari Garuda Kukar Bandung tersebut. Kemampuan Surliyadin melakukan slam dunk ikut menaikkan nilainya.
Ponsianus Nyoman Indrawan (Pelita Jaya Energi-MP Jakarta)
Posisi: Power forward
Points/game: 14,80 (nomor 3)
Rebounds/game: 9,00 (nomor 3)
Field goal: 63,83 persen (nomor 1)
Blocks/game: 3,80 (nomor 1)
Tidak diragukan, Komink -panggilan Ponsianus Nyoman Indrawan- adalah pemain terbaik seri I. Dia menjadi poros utama, baik offense maupun defense, Pelita Jaya (PJ) Energi-MP Jakarta. Power forward asal Bali itu menjadi inti kekuatan PJ yang hanya bertumpu kepada satu pemain besar. Penampilan impresif Komink membantu PJ menyapu bersih semua game di seri I.
Rony Gunawan (Satria Muda Britama Jakarta)
Posisi: Center
Rebounds/game: 9,67 (nomor 2)
Points/game: 12,40 (nomor 9)
Blocks/game: 1,33 (nomor 7)
Memasuki usianya yang ke-33 tahun, Rony Gunawan masih sangat menakutkan. Dia sangat efisien dalam melakukan rebound dan mencetak angka. Susah sekali menjaga Rony. Dia bisa mencetak angka underbasket dalam situasi one-on-one setelah membelakangi ring. Tembakan medium Rony juga berbahaya. Rony tetap menjadi tulang punggung Satria Muda musim ini. (nur/c9/ham)
Muhammad Rizal Falconi (Garuda Kukar Bandung)
Posisi: Small forward
Field goal: 51,06 persen (nomor 2/nomor 1 kategori rookie)
Rebounds/game: 6,80 (nomor 8/nomor 1 kategori rookie)
Blocks/game: 1,20 (nomor 9/nomor 1 kategori rookie)
Points/game: 10,60 (nomor 18/nomor 1 kategori rookie)
Dia layak menjadi rookie terbaik di seri I. Bermain dari bench, forward Garuda Kukar Bandung tersebut memimpin hampir semua statistik penting kategori rookie di Speedy NBL Indonesia. Pemain DBL All-Star 2010 itu kerap membukukan double-double dalam poin dan rebound. Dia punya andil besar dalam lima kemenangan Garuda pada enam game di seri I.
Story Provided by Jawa Pos