NEWS

ADU FISIK: Guard tim putra DBL All-Star Rioga Deswara (kiri) dijaga ketat Chase Watermon dari South Tahoe High School pada Rabu (6/11, Kamis 7/11 WIB). (Foto: Hendra Eka/Jawa Pos)
nblindonesia.com - 08/11/2013
Menang Besar di South Lake Tahoe
DBL All-Star Berjaya di Hawa Dingin dan Ketinggian 2.000 DPL

SOUTH LAKE TAHOE - Luar biasa performa tim Developmental Basketball League (DBL) Indonesia All-Star 2013 di South Lake Tahoe, California, Amerika Serikat, Rabu (4/11, Kamis kemarin WIB).

Dalam pertandingan melawan tim basket South Tahoe High School (STHS), tim putri DBL All-Star menang telak 55-20, kemudian tim putra menang 42-29.

Tim bertanding di gym STHS (Blue Gymnasium), mengikuti aturan pertandingan setempat. Yaitu, 2 x 20 menit, tanpa shot clock, plus variasi aturan-aturan lain yang beda dengan aturan yang biasa diikuti di Indonesia (FIBA Rules).

Tim juga bertanding di tempat yang dingin (suhu di luar 5-10 derajat Celcius, tapi di dalam ada penghangat), plus di ketinggian yang lumayan menantang. Yaitu, sekitar 2.000 DPL, membuat oksigen lebih tipis. Maklum, South Lake Tahoe berada di pegunungan yang membatasi Negara Bagian California dan Nevada.

Belum lagi dukungan penonton yang begitu meriah untuk The Vikings, julukan tim basket STHS.

Itu semua tidak membuat anak-anak DBL All-Star nervous. Sejak awal, mereka langsung tancap gas. Tim putri menutup babak pertama dengan keunggulan 24-9. Forward asal SMAN 1 Denpasar, Kadek Rima Anggen Suari, menyumbangkan lima angka.

Keunggulan pada babak pertama membuat para pemain DBL All-Star Putri semakin percaya diri. Pertahanan yang amat rapat mengunci The Vikings yang semakin kesulitan mengembangkan permainan.

''Kami seharusnya bisa memberikan penampilan yang jauh lebih baik daripada pertandingan tadi,'' ungkap center Calista Elvira, SMA St Aloysius Sultan Agung Bandung, yang menyumbangkan delapan poin. ''Tapi, mungkin kami terhadang faktor lokasi dan cuaca. Mau lari, kami malah susah bernapas.''

Hal senada diungkapkan Nadya Valdiyen Gumanti dari SMAN 3 Jakarta. ''Kami memang seharusnya bisa lebih baik. Tetapi, kami tadi seperti harus menghadapi lawan yang lain, yaitu cuaca yang sangat dingin,'' ungkap pemain yang berposisi guard tersebut.

Sementara itu, walau juga menang dengan selisih jauh, tim putra DBL All-Star sempat melewati masa-masa menegangkan. Konsistensi yang tidak terjaga dengan baik membuat keunggulan pada awal babak pertama mampu dikejar The Vikings Putra menjelang berakhirnya babak pertama.

Dari sempat melejit 18-2, DBL All-Star sempat deg-degan ketika The Vikings mendekat dan skor hanya 19-18 untuk Indonesia.

Pada babak pertama, point guard DBL All-Star, Rioga Deswara (SMA Cendana Pekanbaru), benar-benar menjadi momok bagi The Vikings. Rioga mengobrak-abrik pertahanan lawan, membuka peluang dan mencetak delapan angka.

''Saya tidak melihat konsistensi dalam pertandingan tadi. Saya tidak mau kejadian di Solo terulang (kalah oleh Gold Coast Australia, Red). Margin keunggulan sudah cukup untuk membawa kemenangan, tetapi malah terkejar,'' ungkap Ateng Sugijanto, kepala pelatih tim putra, yang kesal dengan performa timnya pada babak pertama.

''Mereka kendur. Saat mendapat tekanan, mereka tidak tahu harus berbuat apa. Bahkan, ketika saya beri instruksi di time out, mereka tetap mengulangi kesalahan,'' tambah Coach Ateng.

Pada bagian akhir babak kedua, DBL All-Star kembali garang, sebelum menutup pertandingan dengan skor 42-29.

''Saya ingin memuji penampilan beberapa pemain seperti Rioga (Deswara) yang bermain bagus mulai awal sampai akhir. Lalu, ada Adhit (Adhitya Kusuma Aghystha S., SMAN 116 Jakarta) dan Rivaldo (Tandra Pangesthio, SMA St Petrus Pontianak) yang menjadi tembok kukuh di pertandingan tadi,'' lanjut Coach Ateng.

''Juga kepada Shamgar (Galed Laransedu, SMA Trinitas Bandung). Ketika tadi kita mulai terkejar, Shamgar berhasil memasukkan three point dua kali dan membuat kita naik lagi. William (Ruddyanto, SMAN 9 Bandung) yang biasanya bermain sebagai cadangan juga mampu menunjukkan tanggung jawabnya ketika saya tunjuk sebagai starter,'' ujar Coach Ateng yang ingin pemainnya lebih fokus menghadapi pertandingan selanjutnya.

Sukses di South Lake Tahoe, tim DBL All-Star 2013 akan bertanding lagi Jumat (8/11), melawan Natomas Basketball Club Sacramento.

Lokasinya sangat bersejarah, yaitu di Sleep Train Arena, kandang tim NBA Sacramento Kings. Mereka akan menjadi tim pertama dalam sejarah Indonesia yang bertanding di arena NBA! (*)

Story Provided by Jawa Pos

Share this:
DBL Indonesia Jawa Pos li-ning Safe Care Prambors FM Info BDG Event Jakarta Sony Mainbasket Wing.Stop Mitra Net Indomaret Perbasi Indika FM IndiHome Honda Prospect Motor Tolak Angin Sido Muncul Markplus Hardrock FM OZ FM
 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.