DICORET: Bintang Bimasaki Nikko Steel Malang Bima Rizky Ardiansyah dicoret dari skuad inti tim nasional basket proyeksi SEA Games 2013 Myanmar. (Foto: Farid Fandi/Jawa Pos)
JAKARTA - Bima Rizky Ardiansyah menjadi pemain terakhir yang dicoret dari skuad inti tim nasional basket proyeksi SEA Games 2013 Myanmar. Bintang Bimasaki Nikko Steel Malang itu mendapatkan kabar tersebut kemarin (5/11).
Dengan pencoretan Bima yang merupakan top scorer Speedy NBL Indonesia 2012-2013, kini timnas sudah berisikan 12 pemain. Itu adalah komposisi final.
Bima biasanya bermain sebagai small forward atau bisa juga shooting guard. Pada musim lalu pemain plontos kelahiran Blitar berusia 23 tahun itu tampil dahsyat dengan torehan rata-rata 16,52 poin per game.
Karena produktivitasnya tinggi, Bima dipanggil masuk seleksi timnas. Pada tahap pencoretan pertama, Bima berhasil lolos. Namun, dalam seleksi akhir Bima harus tersingkir.
Pelatih Kepala Timnas Tjetjep Firmansyah mengatakan, pencoretan Bima disebabkan komposisi tim sudah sangat lengkap. Sebanyak 12 pemain yang masuk roster inti bagi Tjetjep adalah pemain terbaik.
Bima, kata Tjetjep, kalah bersaing dengan shooting guard Xaverius Prawiro (Aspac Jakarta) dan dua pemain muda Satya Wacana Metro LBC Bandung, Respati Ragil Pamungkas serta Kaleb Ramot Gemilang. "Pemilihan ini bagi saya sudah fair. Memang mereka (Ragil dkk) lebih bagus,'' ucap Tjetjep saat dihubungi semalam.
Asisten manajer timnas Ferri Jufry membenarkan alasan Tjetjep. Dalam dua kali tryout ke Filipina, Bima dinilai tidak mampu bersaing dengan pemain lain. "Memang, peta persaingan cukup sengit,'' papar Ferri.
Ferri menambahkan, performa Bima menurun. Itulah yang menjadi alasan Bima terdepak dari skuad Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 di Palembang, September lalu. "Waktu itu kondisi Bima drop. Dia kayaknya juga agak kurang fokus,'' ujarnya.
Timnas basket akan berangkat ke Myanmar pada 5 Desember mendatang. Namun, Ferri mengaku belum mendapatkan informasi jadwal pertandingan, termasuk di grup mana Indonesia akan bergabung.
Tjetjep dan Ferri menegaskan bahwa target Indonesia tidak berubah. Yakni, meraih medali perunggu. "Kalau bisa, ya perak. Saat ini fokus kami adalah menjaga kondisi fisik dan mental. Juga akan beruji coba dengan tim-tim NBL,'' tandas Tjetjep. (nur/c2/ang)
Story Provided by Jawa Pos