PELAJARAN berharga diperoleh tim putra kandidat DBL Indonesia All-Star 2013 saat menjamu tim National Basketball League (NBL) Indonesia Satya Wacana Metro LBC Bandung. Rivaldo Tandra dkk dipaksa menyerah 34-64 oleh Satya Wacana yang tidak tampil full team itu.

Sejak kuarter pertama, Satya Wacana menguasai jalannya pertandingan. Serangan terpola dari klub profesional itu sulit ditahan DBL All-Star. Satya Wacana pun unggul 9-3 pada kuarter pertama.

Saat pertengahan kuarter kedua, Yo Sua ditarik keluar setelah terjatuh akibat terjadi body charge dengan Adhitya Kusuma.

Ketika awal kuarter ketiga, tren permainan DBL All-Star sedikit meningkat. Lima poin berhasil diraih dalam waktu 3 menit. Sayang, setelah itu DBL All-Star dibuat scoreless hingga satu menit terakhir kuarter ketiga karena disiplin permainan Satya Wacana. Skor di kuarter ketiga masih menjadi milik tim Bandung itu 45-27.

Pada kuarter akhir, Satya Wacana bermain lebih tenang dan semakin disiplin. Defense Satya Wacana juga semakin sulit ditembus.

Para pemain DBL All-Star tidak bermain buruk. Mereka cukup baik mulai awal hingga akhir. Postur dan skill mereka juga cukup lumayan. 'Itulah yang membuat saya mencoba dua bigman untuk mengimbangi mereka,' ujar Efry Meldi, pelatih Satya Wacana Metro LBC Bandung.

Pelatih tim putra DBL All-Star Ateng Sugijanto mengatakan, inkonsistensi menjadi masalah bagi timnya.

Hari ini Satya Wacana dan DBL All-Star akan menghadiri kegiatan shoot and share yang diprakarsai komunitas Childhood Cancer Care yang berada di Solo. Kegiatan tersebut digelar hari ini di lapangan basket Stadion Manahan Solo mulai pukul 07.00 Wib. (has/c4/ham)

Story Provided by Jawa Pos