SURABAYA - Speedy NBL Indonesia Preseason Tournament 2013 tidak hanya "menghasilkan" Pelita Jaya Energi-MP sebagai juara. Turnamen pemanasan itu juga jadi ajang penentuan wasit-wasit yang nanti memimpin di NBL maupun liga putri Speedy WNBL Indonesia.

Ya, preseason tournament merupakan tahap akhir Referee Development Program 2013. Dari penilaian selama memimpin event yang diselenggarakan di DBL Arena pada 21-29 September tersebut, 26 wasit dinyatakan lolos. Mereka akan memimpin laga-laga musim reguler maupun championship series NBL dan WNBL.

Kemarin (30/9) PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia selaku penyelenggara liga mengumumkan wasit-wasit yang lolos. Di antara 30 wasit yang diterjunkan untuk memimpin laga preseason tournament, ada empat wasit yang tidak lolos.

Sebanyak 16 wasit yang menghuni peringkat teratas akan memimpin sejumlah game keras NBL. Sisanya bakal menjadi pengadil di WNBL Indonesia.

Tujuh wasit berlisensi FIBA akan memimpin NBL. Wasit-wasit terbaik Indonesia seperti Harja Jaladri (Jawa Barat), Haryanto Sutaryo (DKI Jakarta), dan Budi Marfan (Jawa Barat) tetap masuk daftar.

Dalam list juga terdapat wasit-wasit muda seperti Abdurrachman Rajib (Jawa Barat) dan Amin Bachtiar (Jawa Timur). Rajib dan Amin berusia 25 tahun dan 26 tahun.

"Secara keseluruhan, akan banyak wasit muda untuk musim ini. Pemahaman mereka pada peraturan fundamental sudah cukup bagus," kata Puji Agus Santoso, senior manager Basketball Operation PT DBL Indonesia selaku pengelola NBL dan WNBL Indonesia.

"Saya kira, untuk lima tahun ke depan stok referee akan sangat aman. Kami punya wasit yang potensial. Rajib dan Amin, misalnya, sangat bagus. Penampilan mereka di preseason jauh di atas ekspektasi kami. Mereka percaya diri dan kemampuannya mumpuni," imbuh Puji.

Amin sangat bersyukur bisa terpilih memimpin laga di NBL Indonesia. Musim lalu wasit berlisensi A kelahiran Kediri tersebut menjadi wasit WNBL.

"Alhamdulillah. Secara pribadi, saya masih harus banyak belajar memahami karakter pemain dan pelatih. Saya bersyukur karena wasit muda diberi kesempatan memimpin liga profesional tertinggi Indonesia," tegas Amin.

Selama preseason, Amin memimpin empat pertandingan. Semua laga yang Amin pimpin adalah big match. Salah satunya adalah laga Garuda Kukar Bandung melawan Pelita Jaya (PJ) Energi-MP Jakarta di penyisihan grup B. Juga pertandingan CLS versus Garuda.

Amin bersama Ilham Burhanudin dan Gun Gun Gunawan juga bertugas memimpin game penting, yakni semifinal Satria Muda (SM) Britama Jakarta menghadapi PJ. Satu game lagi yang melibatkan Amin adalah perebutan peringkat ketiga. Dalam laga itu Dell Aspac Jakarta menghadapi SM.

"Paling berkesan di semifinal. Pertandingannya seru. Skornya ketat. Pertandingan juga enak, tidak banyak konflik. Semua tim menerima keputusan wasit. Chemistry-nya juga dapat. Menurut saya, itu mendekati sempurna," papar Amin, yang mengawali karirnya sebagai petugas meja di pertandingan SMA dan perguruan tinggi sejak 2007.

Wasit dari Jabar mendominasi NBL Indonesia dengan menyertakan enam orang. DKI Jakarta serta Jawa Timur menyusul dengan diwakili empat dan tiga wasit.

Sementara itu, dua wasit perempuan, Fitriana Warab Sari (Sumatera Barat) dan Yuli Wulandari (Jambi), akan memimpin WNBL. "Saya akan melakukan persiapan fisik dan mental di WNBL pertama saya. Baca-baca rule basket dan FIBA juga akan saya lakukan," kata Fitriana, yang memimpin empat game di preseason tournament 2013. (nur/c11/ang)

Story Provided by Jawa Pos