|
NEWS Charlie Fanny Indraputra Pacific Caesar (jersey merah) tampil memukau dengan membukukan 20 poin atas NSH GMC Riau, Kamis (26/9) (Foto: Sugeng Deas/Jawa Pos)
nblindonesia.com - 26/09/2013
[FLASH] Pacific Menang, Fanny Pertajam Rekor
SURABAYA-Bermain tanpa big man bukan menjadi kendala bagi Pacific Caesar. Hal tersebut dibuktikan kala tim polesan Eddy Santoso ini berlaga dalam lanjutan Speedy NBL Indonesia Preseason Tournament 2013 di DBL Arena Surabaya, Kamis (26/9). Pacific unggul 76-57 atas NSH GMC Riau yang diperkuat Max Yanto, center tertinggi di NBL Indonesia. Laga ini sekaligus menjadi performa terbaik salah satu pilar Pacific, Charlie Fanny Indra Putra. Point guard kelahiran Madiun berusia 25 tahun ini tampil memukau dengan membukukan 20 poin. Itu adalah rekor poin tertinggi dalam satu pertandingan sepanjang kiprahnya di NBL Indonesia. Sebelumnya, rekor tertinggi Fanny tercipta ketika timnya bertanding melawan Bimasakti Nikko Steel Malang pada Seri Bandung musim reguler 2012-2013. Tepatnya pada tanggal 25 November 2012. Pada saat itu, Fanny membukukan 16 poin dan membawa kemenangan bagi Pacific. ”Senang rasanya bisa menciptakan banyak poin bagi Pacific. Mungkin ini hari yang baik bagi saya. Semoga rekor pribadi ini bisa saya patahkan di pertandingan berikutnya,” ungkap Fanny. Walau sudah tak menentukan lagi, kedua tim tetap tampil all out. Saat kuarter pertama berjalan 7 detik, tembakan dua poin Hery Listiyono membuka angka bagi Pacific. Namun, NSH yang lebih tampil dominan di kuarter pertama ini. Terbukti, NSH sempat memimpin 15-14 di akhir kuarter awal. Memasuki kuarter kedua, Pacific mulai meledak. Beberapa serangan yang gencar dilakukan sering mengancam pertahanan NSH. Pacific pun mampu unggul 1 poin dari NSH dan menutup kuarter kedua 27-26. Selepas half-time, Pacific tampil lebih konfiden. Hasilnya, mereka mampu membuat selisih poin semakin jauh dengan NSH. Serangan efektif Pacific membuat mereka menjaga dominasi kuarter ketiga 41-33. Pada kuarter keempat, beberapa kali Max Yanto mampu mencuri poin. Dengan postur tinggi menjulang, Max yang memiliki tinggi badan 216 cm dengan mudah memenangkan persaingan dibawah ring Pacific. Bahkan Max sempat mencetak enam poin beruntun bagi NSH. Ia mencetak 10 poin selama kuarter empat. Kesulitan menembus area pertahanan NSH, Pacific lebih banyak mencoba tembakan medium. Strategi ini lumayan ampuh untuk menjaga selisih angka dengan NSH. Pacific pun mengakhiri game ini dengan membukukan kemenangan. Dengan hasil positif ini, Pacific meraih total 2 kemenangan selama Preseason Tournament 2013. Padahal, dua tahun berturut turut Pacific hanya mampu meraih 1 kemenangan selama digelarnya Preseason Tournament 2011 dan 2012. ”Dengan adanya rookie yang bertalenta, permainan kami lebih stabil. Memang, tim ini belum memiliki big man. Tapi, kami mengakali hal tersebut dengan banyak mengandalkan shooting dari luar” lanjut Fanny. (*)
Share this:
Tweet
|
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited. |