PERUNGGU: Center timnas basket putra Indonesia Adhi Pratama Prase- tyo Putra dalam laga melawan Kuwait kemarin. (Foto: Charlie Lopulua/Indopos)
PALEMBANG - Medali pertama Indonesia di Islamic Solidarity Games (ISG) III akhirnya datang dari cabang olahraga (cabor) basket. Itu terjadi setelah tim putri menang atas Mesir 81-67 di Palembang Sport and Convention Centre, Palembang, kemarin (20/9).
Kemenangan membuat Wulan Ayu Ningrum dkk memimpin klasemen akhir dengan delapan poin dari empat kemenangan tanpa kalah. Mesir hanya puas di runner-up dengan enam poin dan Qatar berada di peringkat ketiga dengan empat angka.
Sinyal kemenangan Indonesia terlihat sebelum pertandingan. Sebab, dalam bentrok pertama, mereka menang 78-69. Pada kuarter pertama, Indonesia langsung menggebrak dengan keunggulan 8-0 berkat sumbangan Hanum Fasya sebanyak tiga poin dan Wulan lima poin.
Strategi man-to-man marking yang diperagakan tim putri cukup efektif untuk menutup ruang pemain lawan yang rata-rata berusia di bawah 18 tahun tersebut. Mesir tertekan dan berkali-kali melakukan kesalahan. Hasilnya, pada kuarter pertama, Indonesia unggul 25-21.
Memasuki kuarter kedua, pelatih Indonesia Raoul Miguel mulai menghemat tenaga pasukannya. Mesir bermain ngotot hingga sempat terjadi insiden antara Nesma Maged dan Yuli Anggraeni. Mereka berebut bola. Nesma terjatuh dan kemudian kesal serta menjegal Yuli. Ofisial kedua tim sempat panas sebelum ditengahi wasit. Nesma pun terkena foul.
Setelah itu, Mesir terus tertinggal hingga berakhir dengan skor 81-67. Sontak, pemain-pemain serta ofisial pun larut dalam kesenangan dengan masuk ke lapangan. Sorakan dan lagu We Are The Champion mengiringi keberhasilan tim basket yang dicoret dari SEA Games tersebut dalam meraih emas pertama bagi tuan rumah.
Menurut Triadnaya Andi Lokatanaya, asisten pelatih, keberhasilan pemainnya meraih kemenangan tak bisa dilepaskan dari mulusnya game plan yang diterapkan. Mereka bangga. Sebab, untuk kali pertama dalam sejarah, tim basket putri meraih emas di multievent antarnegara. ''Ini kali pertama. Modal bagus bagi tim ini untuk persiapan menuju FIBA Asia Championship mulai 27 Oktober di Thailand,'' tuturnya.
Sementara itu, Sekjen PB Perbasi Agus Mauro menegaskan, hasil yang ditorehkan tim putri tersebut menjadi bukti bahwa mereka layak dipertimbangkan untuk dikirim ke SEA Games Myanmar 2013. Selain bisa meraih prestasi, mereka memiliki pembinaan mulai U-16 sampai kompetisi profesional.
''Kami dapat bantuan dari IOC untuk SEA Games ini. Jadi, pemerintah tak perlu mengeluarkan dana, tinggal mendaftarkan tim ini untuk berangkat SEA Games. Dana sudah kami siapkan sendiri,'' ujarnya.
Di sisi lain, sektor putra Indonesia juga berhasil mencatat kemenangan terakhir dalam laga di ISG melawan Kuwait tadi malam dengan skor 72-60. Kemenangan itu pun akhirnya memastikan tim putra meraih medali perunggu. Untuk emas dan perak, masing-masing didapat Turki dan Palestina.
Keberhasilan basket meraih satu emas dan satu perunggu ini secara otomatis menempatkan Indonesia sebagai pemuncak klasemen perolehan medali sementara ISG. Di tempat kedua, Turki menyusul dengan torehan satu emas. (aam/c17/ham)
DALAM ANGKA
1 Medali emas pertama basket putri di ajang ISG.
330 Jumlah poin total yang dikumpulkan tim putri sampai juara.
17 Poin tertinggi dalam pertandingan tadi malam yang dicetak Jacklien Ibo.
11.000 Anggaran (dalam USD) dari IOC yang disiapkan untuk tim basket menuju SEA Games 2013 Myanmar.
Story Provided by Jawa Pos