TEMPAAN KERAS: Pelatih baru CLS Knights Surabaya Coach Kim memberikan arahan saat latihan di DBL Arena (17/9). (Foto: Farid Fandi/Jawa Pos)
Meski hanya turnamen pemanasan, preseason tournament Speedy NBL Indonesia akan berlangsung panas. ''Tuan rumah'' CLS Knights Surabaya harus melalui jalan terjal untuk melanjutkan rekor selalu menembus final preseason.
---
SPEEDY National Basketball League (NBL) Indonesia Preseason Tournament 2013 digelar mulai besok (21/9) hingga 29 September di DBL Arena Surabaya. Seperti tiga edisi sebelumnya, akan sulit ditebak siapa juara edisi tahun ini. Setidaknya, ada lima hingga enam tim yang berpeluang menggamit gelar.
Dalam tiga musim, juara preseason tournament selalu berganti. Satria Muda (SM) Britama Jakarta menguasai edisi 2010. CLS Knights Surabaya mengikuti jejak SM setahun sesudahnya. Musim lalu giliran Pelita Jaya (PJ) Energi-MP Jakarta menjadi yang terbaik.
Uniknya, CLS selalu tampil bagus dan konsisten menembus tiga final preseason yang semua berlangsung di Jawa Timur (Malang dan Surabaya).
Bermain di DBL Arena tentu membuat CLS kembali dijagokan. Dukungan ribuan fans bisa menjadi pelecut bagi Dimaz Muharri dkk untuk minimal menembus semifinal.
Namun, tahun ini perjuangan CLS akan berat. Selain harus beradaptasi dengan pelatih baru Kim Dong-won, CLS berada di grup B yang merupakan grup neraka. CLS harus berjibaku dengan dua tim papan atas, yakni PJ dan Garuda Kukar Bandung. Selain itu, kuda hitam Hangtuah Sumsel IM yang dibesut eks pelatih CLS Wan Amran siap memberikan kejutan.
Dua hari lalu (18/9) CLS secara mengejutkan dikalahkan Pacific Caesar Surabaya 84-65 dalam laga uji coba di DBL Arena. Fans CLS bisa memaklumi kekalahan tersebut karena fisik pemain CLS ''habis'' setelah ditempa Mr Kim seharian penuh. Selain itu, Mr Kim mencoba banyak variasi permainan dalam pertandingan tersebut.
Namun, tetap saja dibekap Pacific dengan margin 19 poin adalah preseden buruk. Guard Wijaya Saputra mengakui bahwa timya sedang beradaptasi dengan gaya dan kemauan pelatih. Dalam sebulan ini, ujar Wijaya, Mr Kim memberikan porsi latihan sangat berat hingga enam jam per hari.
''Memang masih belum maksimal. Namun, kami janji memberikan yang terbaik. Kami akan berfokus satu demi satu pertandingan, belum berpikir soal kans ke semifinal,'' tegas Wijaya.
Jika Mr Kim tidak bisa menemukan pola yang pas, PJ, lawan pertama CLS di grup B lusa (22/9), potensial akan menghajar CLS. PJ memang agak timpang dengan absennya point guard utama Kelly Purwanto dan center Ferdinand Damanik yang sedang membela timnas di Islamic Solidarity Games. Namun, head coach PJ Nathaniel Canson menegaskan bahwa kehilangan Kelly dan Damanik bukan masalah besar. Posisi Kelly akan digantikan Robert Santo Yunarto yang sembuh total dari cedera lutut.
''Saya yakin kami bisa ke semifinal,'' tegas Coach Nath. ''Namun, kami harus memastikan untuk bermain bagus. Line-up yang bagus bukan jaminan permainan juga bagus,'' imbuh pelatih kelahiran Makati, Filipina, itu.
Bukannya tidak respek kepada Garuda, Coach Nath sangat mewaspadai CLS, lawan mereka di final tahun lalu. Pelatih berusia 73 tahun tersebut mengatakan hafal dengan corak main Mr Kim yang mengandalkan zone defense 2-3. ''Mr Kim adalah pelatih yang bagus dengan sistem yang bagus,'' ulas Coach Nath.
Di grup A, Dell Aspac Jakarta dan SM akan menjadi kandidat kuat untuk melangkah ke semifinal. Namun, kalau tidak hati-hati, semifinalis Championship Series musim lalu Stadium akan menjadi ganjalan.
Apalagi, Aspac tidak diperkuat dua pemain bintangnya, Xaverius Prawiro dan Andakara Prastawa Dhayaksa, yang bermain untuk timnas. Sedangkan MVP musim lalu Pringgo Regowo masih berkutat dengan cedera panjang.
Dari setiap grup, dua tim teratas maju ke semifinal. Babak empat besar diselenggarakan pada Sabtu 28 September nanti. Sedangkan babak final berlangsung keesokan harinya. (nur/c4/ang)
Story Provided by Jawa Pos