TERBAIK: Harja Jaladri, wasit berlisensi FIBA, ketika mengikuti tes di Emerald Room STC Jakarta kemarin.
(Foto: Diar Candra/Jawa Pos)
JAKARTA - Minat para wasit basket tanah air memimpin pertandingan di National Basketball League (NBL) Indonesia dan Women’s National Basketball League (WNBL) Indonesia terbilang tinggi. Itu terlihat dari banyaknya peserta agenda Referee Development Program yang digelar regulator liga basket profesional tertinggi Indonesia, PT DBL Indonesia.
Selama dua hari, Jumat lalu (30/8) dan kemarin (31/8) di Emerald Room Senayan Trade Center (STC), program penjaringan tersebut diikuti 36 wasit. Program serupa dilangsungkan di Surabaya Selasa lalu (27/8) dan diikuti 21 wasit.
Basketball Operations Senior Manager PT DBL Indonesia Puji Agus Santoso menyatakan, tes kemarin terdiri atas tiga jenis. Pertama beep test, kemudian FIBA rules test, dan interview test. Tes kemarin diikuti wasit dengan minimal lisensi B1 nasional.
Untuk tahun ini, Puji menuturkan, ada perubahan dalam FIBA rules test. Kalau biasanya melihat dari segi interpretasi wasit dalam mengatasi masalah, untuk tahun ini, hal itu dikembalikan ke basic atau pengetahuan fundamental basket.
''Kami mengecek sejauh mana pengetahuan dasar para wasit ini. Misalnya, ukuran lapangan basket, ukuran ring, dan sebagainya. Terobosan ini adalah demi meningkatkan kualitas wasit Indonesia di liga yang dipimpinnya,'' sebut Puji kemarin.
Berdasar laporan sementara kemarin, beberapa wasit kedapatan mengalami trauma karena pernah berhadapan dengan situasi pelik di laga yang belum pernah ditemuinya. Beberapa juga kurang kuat dalam pemahaman dasar basket.
Dalam agenda kemarin, hadir juga Komisi Wasit PP Perbasi Abdul Rozak. Menurut Dedek, sapaan Abdul Rozak, tes kemampuan sebelum wasit memimpin liga tertinggi adalah keharusan agar performa saat turun di liga tak mengecewakan.
Dedek juga mengapresiasi terobosan PT DBL Indonesia yang mengembalikan salah satu materi tes tentang pengetahuan dasar wasit. Sebab, dari materi itu, bisa terbaca sejauh mana sesungguhnya kualitas para wasit.
Rencananya, di antara total 57 wasit yang mengikuti tes di Jakarta dan Surabaya, diumumkan 30 nama yang mengikuti referee camp. Pengumuman dilakukan 11 September mendatang di situs resmi NBL Indonesia.
Salah seorang wasit yang mengikuti tes kemarin, Harja Jaladri, memberikan apresiasi soal tes yang digelar menjelang liga bergulir. Apalagi, untuk tahun ini, pengetahuan fundamental menjadi pokok materi yang diujikan.
''Saya setuju program ini karena memberikan kesempatan kepada semua wasit untuk membuktikan diri dalam memimpin pertandingan di level tertinggi,'' ujar wasit berlisensi FIBA itu kemarin. (dra/c17/ham)
Story Provided by Jawa Pos