KONSENTRASI: Wasit asal Jember Johan Christiana (tengah) saat mengikuti
tes tulis wasit NBL Indonesia di DBL Arena kemarin. (Foto: Farid Fandi/Jawa Pos)
SURABAYA - PT DBL Indonesia melakukan terobosan penting dalam upaya meningkatkan kualitas wasit yang bakal diterjunkan di NBL dan WNBL Indonesia 2013-2014. Salah satu inovasi penyelenggara ialah memperkuat mentalitas dan feeling game wasit.
Refferee development program yang diadakan kemarin (27/8) di DBL Arena Surabaya menjadi ''laboratorium'' penting penggenjotan kapasitas wasit Indonesia. Selain melakukan tes fisik (beep test) dan pengetahuan (FIBA Rule Test), PT DBL Indonesia melibatkan peran psikolog lewat tes wawancara.
Tes psikologi itu sangat penting. Terutama untuk melihat cara wasit mengatasi pressure dalam pertandingan ketat NBL dan WNBL. Selain itu, tes tersebut krusial untuk mempekuat feeling game wasit supaya lebih jeli dan meminimalkan kesalahan di setiap pertandingan.
Puji Agus Santoso, senior manager Basketball Operation PT DBL Indonesia, menjelaskan bahwa selain melibatkan psikolog, membuka seleksi terbuka juga merupakan terobosan baru. PT DBL Indonesia memang mengundang wasit dalam sebuah open recruitment. Wasit yang memiliki lisensi B1, A, dan FIBA aktif bisa mendaftarkan diri untuk menjadi pengadil di kasta tertinggi liga basket Indonesia itu.
''Kami melibatkan psikolog pendamping untuk wasit selama kompetisi nanti. Dengan adanya bantuan dari seorang psikolog, diharapkan para wasit bisa mendapat masukan-masukan berharga untuk mengatasi pressure dalam pertandingan,'' kata Puji.
Seleksi tahap pertama tersebut nanti menjaring 30 wasit untuk mengikuti tes tahap kedua di Surabaya pada tanggal 19 dan 20 September. Selanjutnya, 26 wasit terbaik akan diturunkan untuk memimpin pertandingan di kompetisi NBL dan WNBL. Komposisinya, 16 wasit terbaik berhak memimpin NBL dan 10 wasit yang lain memimpin WNBL.
Selain di Surabaya, seleksi serupa akan digelar di Jakarta tanggal 30 dan 31 Agustus. Siapa 30 wasit terbaik akan diumumkan pada 11 September mendatang.
Di antara 17 wasit yang mengikuti tes tahap pertama, empat orang gugur dalam beep test. Mereka gagal mencapai limit nilai yang mencapai 86.
Sementara itu, Ketua Bidang Komisi Perwasitan PP Perbasi Abdul Razak mengatakan senang dengan terobosan-terobosan PT DBL Indonesia. ''Kegiatan seperti ini memang diperlukan untuk mendapatkan wasit terbaik secara fair,'' tegasnya. (irr/nur/c4/ang)
Story Provided by Jawa Pos