KOMUNIKATIF: Guard Pelita Jaya Dimas Aryo Dewanto (kanan) ditenangkan wasit Harianto Sutaryo dalam lanjutan seri II NBL Indonesia musim lalu (4/1/2013) (Foto: Hendra Eka/Jawa Pos)
SURABAYA - PT DBL Indonesia selaku penyelenggara NBL dan WNBL Indonesia akan menggelar salah satu rangkaian terpenting, Referee Development Program. Hari ini (27/8), seleksi tahap pertama dilakukan untuk memilih wasit yang akan memimpin NBL dan WNBL Indonesia musim 2013-2014.
Seleksi tahap pertama dilakukan di DBL Arena, Surabaya. Ini meliputi beep test, FIBA rules test, dan tes wawancara. Tes ini akan diikuti 21 wasit yang mendaftar sejak program ini pertama dibuka 27 Juli lalu.
Pengprov Perbasi Jawa Timur mengirimkan peserta terbanyak dengan 15 orang. Sisanya adalah Jogjakarta (tiga orang), Jawa Tengah (dua orang), dan Kalimantan Timur (satu orang).
Selain di Surabaya, seleksi tahap pertama ini digelar di Jakarta pada 30 dan 31 Agustus. Berbeda dengan Surabaya, seleksi di Jakarta akan memakan waktu dua hari. Sebab, pesertanya lebih banyak, yakni 31 orang. ''Jumlah itu nantinya dipecah dalam dua hari,'' kata koordinator Referee Development Program Devy Rizka kemarin (26/8).
Dari seleksi tahap pertama tersebut, nantinya dipilih 30 wasit terbaik. Mereka berhak lolos untuk mengikuti seleksi tahap kedua yang berlangsung di Surabaya pada 19 dan 20 Sepetember mendatang.
Di seleksi final ini, PT DBL Indonesia akan memilih 26 wasit terbaik. Peringkat 16 teratas akan diturunkan pada laga-laga ketat NBL Indonesia. Sedangkan sisanya akan memimpin WNBL Indonesia.
Wasit yang akan mengikuti seleksi adalah mereka yang memiliki lisensi B1, A, atau FIBA yang masih aktif. Setiap wasit juga harus menandatangani surat pernyataan untuk menjaga performa terbaik dalam setiap pertandingan.
''Kami melakukan open recruitment mulai yang memiliki lisensi B1. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas wasit. Apalagi, Indonesia hanya memiliki 15 wasit berlisensi FIBA,'' ucap Devy. (nur/c17/ham)
Story Provided by Jawa Pos