PARA pemain Satya Wacana ACA LBC Salatiga tertunduk lesu ketika memasuki ruang ganti DBL Arena, Surabaya. Kekalahan oleh Garuda Kukar Bandung dengan skor 56-43 pada lanjutan seri X IndiHome NBL Indonesia semalam resmi menutup pintu Satya Wacana untuk menembus Championship Series.

Respati Ragil Pamungkas dkk memang masih menyisakan satu game tersisa melawan Pacific Caesar Surabaya (12/4). Namun, apa pun hasilnya, Satya Wacana tetap gagal menembus peringkat kedelapan.

Praktis, persaingan memperebutkan tiket terakhir playoff hanya milik Stadium Jakarta dan, meski sangat tipis, Bimasakti Nikko Steel Malang.

Satya Wacana begitu akrab dengan hasil buruk. Itulah kegagalan kelima menembus Championship Series dalam lima musim beruntun. Sama seperti musim lalu, awalnya Satya Wacana begitu menjanjikan. Namun, akhirnya mereka jatuh kembali dalam kekecewaan.

''Kalau melihat tolok ukur lolos ke playoff, saya memang gagal,'' ujar pelatih Satya Wacana Elfri Meldi. ''Namun, semua orang juga tahu perjuangan kami hingga akhir dan membuktikan bahwa kami bukan tim setengah botol (tim kacangan). Musim ini ada peningkatan,'' imbuh pelatih 32 tahun tersebut.

Bapak satu anak itu menilai dewi fortuna belum berpihak kepada timnya. Apalagi, beberapa tim besar seperti Satria Muda Britama Jakarta dan CLS Knights Surabaya sempat dibuat repot. Kalau ada yang disesali, itu adalah kecolongan melawan tim-tim seperti NSH GMC GSBC Jakarta dan Bimasakti. ''Tetapi, saya percaya dewi fortuna itu berpihak kepada yang bekerja keras. Mungkin kami telah bekerja keras musim ini, namun tidak sepanjang laga. Hanya detik-detik akhir selalu kecolongan. Itu mungkin yang dimiliki tim lawan,'' imbuh Meldi.

Di sisi lain, kemenangan tersebut kian mendekatkan langkah Garuda untuk finis di peringkat kelima. Satu kemenangan lagi melawan NSH hari ini akan memastikan langkah Fadlan Minallah dkk untuk mengulangi capaian musim lalu, yakni berakhir di peringkat kelima. (mid/irr/c19/nur)

Story Provided by Jawa Pos