SATYA Wacana ACA LBC Salatiga terus menjaga peluang untuk meraih tiket championship series. Hal itu dilakukan seiring kemenangan 90-71 atas NSG GMMC GSBC Jakarta di GOR UNY, Jogjakarta, kemarin (11/3). Kemenangan tersebut membuat Satya Wacana unggul head-to-head 2-1 atas NSH.

Misi Satya Wacana di Jogjakarta adalah merebut dua kemenangan. Nah, setelah mengalahkan NSH, target berikutnya adalah Bimasakti Nikko Steel Malang pada Minggu (15/3).

Pelatih Satya Wacana Efri Meldi begitu gembira karena timnya berhasil menang dengan skor besar. ''Selain head-to-head, selisih poin menjadi salah satu faktor untuk lolos ke championship series,'' katanya setelah pertandingan kemarin.

Karena itu, meski di awal kuarter empat Satya Wacana unggul jauh 14 poin (64-50), Meldi tetap menginstruksi anak asuhnya untuk tidak mengendurkan tekanan. Satya Wacana pun mengakhiri laga dengan mencetak 90 poin.

Selama berkompetisi di NBL Indonesia, capaian tersebut merupakan kali ketiga bagi Satya Wacana lantaran berhasil mencetak 90 poin atau lebih. Kali terakhir mereka melakukannya ketika kalah 90-94 melawan Stadium pada Preseason Tournament Mangupura Cup 2014.

''Game selanjutnya lawan CLS. Tapi, yang terpenting adalah ketika melawan Bimasakti. Anak-anak harus mati-matian untuk memenangkan laga,'' ujar Meldi.

Di atas lapangan, Ragil tampil baik dan menjadi top scorer bagi Satya Wacana dengan torehan 24 poin. Hasil itu membuat Ragil memantapkan posisinya di puncak pencetak skor terbanyak di NBL Indonesia dengan mencetak rata-rata 19,61 point per game dari 23 game.

''Kalau ingin lolos (championship series, Red), kami harus lebih kuat lagi. Di game hari ini, big man kami sudah mengalami perkembangan,'' kata Ragil.

Selain Ragil, Firman Dwi Nugroho tampil impresif dengan raihan double-double, 11 poin dan 12 rebound. Sumbangan penting juga datang dari Budi Sucipto yang mencetak 10 poin, 8 rebound, dan 6 assists. (mid/rif/c15/ca)

Story Provided by Jawa Pos