PERFORMA shooting guard Respati Ragil Pamungkas selama Seri VI IndiHome NBL Indonesia 2014-2015 di Solo luar biasa. Apalagi ketika melawan JNE BSC Bandung Utama (1/3). Satya Wacana memang kalah, tetapi Ragil mencetak 36 poin!

Pelatih Bandung Utama Octaviarro Romely Tamtelahitu sampai dibuat geleng-geleng kepala atas performa Ragil. Dia pun mengakui sulit menghentikan Ragil dalam sebuah game. Sebab, mendapat kawalan ketat, Ragil masih mampu mencetak nyaris separo poin timnya.

Selama bermain di Solo, Ragil memang luar biasa. Dari tiga game, dua di antaranya mampu dia lewati dengan mencetak lebih dari 30 poin. Dia juga membantu Satya Wacana menang dua kali di Solo: melawan NSH GMC GSBC Jakarta 84-64 (26/2) dan Stadium Jakarta 86-75 (27/2).

Biar begitu, jebolan DBL All-Star 2008 tersebut mengaku belum puas. "Mau cetak 40 poin pun kalau tim kalah juga buat apa? Yang penting bisa membawa kemenangan buat tim," tuturnya.

Total, Ragil mengumpulkan 78 efisiensi. Diikuti Mario Wuysang di peringkat kedua dengan 66 poin. Roe -sapaan akrabnya- menjadi inspirator CLS Knights Surabaya ketika melakukan sapu bersih pada seri VI di Solo. Kemudian, forward Satria Muda Britama Jakarta Arki Dikania Wisnu berada di urutan ketiga dengan efisiensi 58. 

Seri VI di Solo tampaknya lebih bersahabat dengan small man ketimbang big man. Faktanya, bukan hanya MVP series, rookie of the series juga diisi para small man. Suhandy berada di urutan pertama dengan efisiensi total 14. Sama banyak dengan Andre Andrianno dari Satya Wacana ACA LBC Salatiga, tetapi Suhandy dinilai lebih efisien.

Selain berhasil memperbaiki akurasi tembakan, Suhandy mampu menjadi pelayan yang baik bagi rekan setim. Total, dia mencatat sembilan assist. Terbanyak dari seri-seri sebelumnya.(rif/mid/c9/ham)

Story Provided by Jawa Pos