MISI SULIT: Forward Satya Wacana Luthfianes Gunawan berebut bola dengan Luke Martinus dari Bandung Utama (8/4). (Foto: Farid Fandi / Jawa Pos)
HARAPAN Satya Wacana ACA LBC Salatiga untuk menembus Championship Series sekarang luar biasa berat. Mengusung misi harus menang, Respati Ragil Pamungkas dkk justru kalah menyakitkan oleh JNE BSC Bandung Utama dengan skor tipis 64-66 di DBL Arena kemarin (8/4).
Satya Wacana tinggal menyisakan dua laga pada seri pemungkas di Surabaya. Yakni, melawan Garuda Kukar Bandung besok (10/4) dan Pacific Caesar Surabaya (12/4).
Sapu bersih kemenangan dalam dua laga wajib dilakukan. Namun, itu bukan jaminan lolos keplayoff. Satya Wacana bergantung kepada pesaing terdekatnya, Stadium Jakarta. Jika Stadium menang sekali melawan CLS Knights Surabaya hari ini (9/4), Pacific (11/4), atau Hangtuah Sumsel IM (12/4), peluang Satya Wacana otomatis tertutup. Artinya, pemain Satya Wacana harus berdoa agar Stadium selalu kalah di tiga laga.
''Kami kalah lucky. Semua sistem dan game plan sudah berjalan baik. Benar-benar sakit rasanya menerima kekalahan ini,'' kata head coach Satya Wacana Efri Meldi.
Wajah Meldi begitu lesu. Dia sangat terpukul dengan hasil buruk tersebut. Sebab, Satya Wacana selalu unggul sejak kuarter pertama. Bahkan, hingga kuarter keempat tersisa empat menit, mereka masih memimpin lima poin, 64-59.
Namun, Satya Wacana kehilangan momentum saat center Firman Dwi Nugroho terkena foul out saat memimpin 64-60. Padahal, Firman sedang on fire.
Sepeninggal Firman, paint area Satya Wacana begitu longgar. Itu pun dimanfaatkan betul oleh Bandung Utama. Ketika pertandingan tersisa lima detik, power forward Bandung Utama Luke Martinus mencetak poin setelah melakukan offensive rebound hasil jump shot gagal point guard Gian Gumilar. Skor itu membalikkan kedudukan menjadi 66-64 sekaligus memastikan kemenangan Bandung Utama. (irr/mid/c19/nur)
Story Provided by Jawa Pos