TETAP SAHABAT: Guard CLS Bima Riski Ardiansyah (kanan) bersalaman dengan mantan rekannya, Yanuar Dwi Priasmoro dari Bimasakti, Sabtu (17/1). (Foto: Farid Fandi/Jawa Pos)
LUKA karena dua kekalahan beruntun pada Seri III Speedy NBL Indonesia 2014-2015 di GOR Bimasakti, Malang, yang dialami CLS Knights Surabaya sedikit terobati. Mereka menang atas Bimasakti Nikko Steel Malang 89-41 kemarin.
Sementara ini, seri III masih menjadi seri terburuk mereka setelah pada seri perdana di Jakarta hanya sekali kalah dan seri II di Bandung tak terkalahkan. Biar begitu, pelatih CLS Kim Dong-won tetap bersikap positif. ''Sedikit lebih baik daripada pertandingan sebelumnya. Tetapi, masih ada salah ini itu. Yang penting menang dulu,'' ujar peraih Coach of the Year musim lalu tersebut.
Mr Kim mengungkapkan, dirinya belum menemukan komposisi dan formula yang tepat, khususnya dalam hal rotasi pemain. Karena itu, layaknya game melawan Hangtuah Sumsel IM (16/1), kemarin pelatih asal Korea Selatan tersebut banyak melakukan eksperimen dengan mencoba beberapa komposisi pemain. Dia memainkan pemain-pemain seperti Kaleb Ramot Gemilang, Bima Riski Ardiansyah, dan rookie Katon Adjie Baskoro.
Pada laga kemarin, Bima tampil sebagai top scorer dengan 15 poin, diikuti sumbangan 13 poin dari Okky Arista. ''Ada beberapa yang bagus, tapi ada yang belum kompak. Ada juga pemain yang terlihat masih bingung, tapi pelan-pelan saja. Intinya belum maksimal,'' lanjutnya.
Eksperimen dengan mencoba beberapa pemain itu bukan tanpa alasan. Sebab, menurut Mr Kim, pada seri IV Surabaya nanti, rotasi pemain menjadi hal yang krusial untuk menghadapi jadwal berat di Kota Pahlawan. CLS akan menghadapi tiga big match melawan Satria Muda Britama Jakarta (21/1), Pelita Jaya Energi MP (24/1), dan Garuda Kukar Bandung (25/1). Satu laga lain adalah melawan kuda hitam Stadium Jakarta (22/1). (mid/rif/c17/ham)
Story Provided by Jawa Pos