NEWS

GEMILANG: Shooting guard Satya Wacana ACA LBC Salatiga Respati Ragil Pamungkas (kiri) melepaskan tembakan dalam laga melawan Bimasakti Nikko Steel Malang, Rabu (10/12). (Foto: Dite Surendra/Jawa Pos)
nblindonesia.com - 10/12/2014
[FLASH] Lagi, Satya Wacana Start Mulus di Seri Bandung

START mulus kembali diraih tim kuda hitam Satya Wacana ACA LBC Salatiga. Tim polesan Efri Meldi ini membuka laga perdana mereka di Speedy NBL Indonesia 2014-2015 Seri II Bandung dengan memetik kemenangan. Satya Wacana unggul tipis 72-69 atas tim langganan lolos playoff (Championship Series), Bimasakti Nikko Steel Malang, dalam laga pembuka di GOR C-Tra Arena, Rabu (10/12).

Pada Seri I yang berlangsung di Jakarta 3-7 Desember lalu, Satya Wacana juga berhasil memetik hasil positif pada laga perdana mereka. Saat itu, JNE BSC Bandung Utama yang menjadi korbannya.

Menghadapi Bimasakti pada laga jam pertama, Satya Wacana langsung tancap gas sejak tip-off. Menurunkan komposisi starter terbaiknya yang diisi Budi Sucipto, Respati Ragil Pamungkas, Yo Sua, Firman Dwi Nugroho, dan Luthfianes Gunawan, Satya Wacana mendominasi penuh kuarter ini.

Yo Sua dkk bermain sangat nyaman pada kuarter ini. Mereka sempat memimpin jauh hingga unggul 13 poin (19-6) ketika pertandingan tersisa 2 menit. Satya Wacana akhirnya menutup kuarter ini dengan keunggulan 10 poin (22-12). Ragil dan Budi tampil produktif pada kuarter pembuka ini dengan masing-masing mencetak 7 dan 6 poin.

Tak mau semakin tertinggal jauh, Bimasakti mencoba bangkit pada kuarter kedua. Bimasakti mulai mengejar, lewat penampilan apik Barra Sugianto. Enam poin dibukukan power forward bertinggi badan 185 sentimeter tersebut hanya di kuarter ini. Ditambah sumbangan 4 poin dari Denny Sartika dan para pemain lainnya yang mulai memberi kontribusi, Bimasakti berhasil memangkas ketertinggalan hingga terpaut 5 poin (33-38).

Laga berlangsung makin sengit menginjak kuarter ketiga. Bimasakti mulai mampu mengimbangi permainan Satya Wacana. Kedua tim pun saling berbalas poin pada kuarter ini. Bimasakti mengemas tambahan 18 poin, sedangkan Satya Wacana mencetak 19 poin pada kuarter ini.

Drama menegangkan terjadi pada detik-detik akhir kuarter keempat. Setelah saling kejar-mengejar angka, Bimasakti akhirnya berhasil memangkas selisih hingga hanya terpaut 2 poin. Menyusul dua kali free throw M. Alan As’adi ketika laga tersisa 45 detik. Skor pun terpaut tipis, 65-67. Satya Wacana berhasil memperlebar jarak menjadi 4 poin juga lewat dua kali free throw Budi Sucipto sembilan detik kemudian. Jump shot As’adi kembali memangkas selisih menjadi dua poin.

Sacrifice foul dilakukan Bimasakti untuk menghindarkan pemain lawan mengulur-ulur waktu, sekaligus mencari celah untuk menyamakan bahkan berbalik mengungguli lawan. Sayang, strategi itu belum mampu menghindarkan mereka dari kekalahan. Bimasakti pun harus menyerah kepada Satya Wacana.

Bagi Satya Wacana, ini adalah modal bagus untuk memulai Seri II Bandung. Kemenangan ini juga sedikit memangkas rekor pertemuan dengan Bimasakti di pentas NBL Indonesia. Ini adalah kemenangan ke-4 dari total 14 pertemuan dengan Bimasakti.

”Saya memang menekankan anak-anak agar selalu tampil maksimal untuk memetik kemenangan pada laga awal setiap seri-nya. Agar mental tim terangkat pada laga-laga selanjutnya,” ujar Efri Meldi, head coach Satya Wacana.

Empat pemain Satya Wacana tampil gemilang dalam laga melawan Bimasakti dengan membukukan double digit pada statistik. Respati Ragil Pamungkas memimpin rekan-rekannya lewat donasi 21 poin. Disusul oleh Budi Sucipto dengan sumbangan 19 poin, Yo Sua (15 poin), serta big man Firman Dwi Nugroho yang berkontribusi 10 rebound.

Begitu juga dari Bimasakti, tercatat empat pemainnya memberi kontribusi double digit dalam game seru ini. M. Alan As’adi memimpin dengan 19 poin, disusul kemudian oleh Made Indra Novrihadi yang mengemas 13 poin, serta Freddy (12 poin) dan Barra Sugianto (11 poin). Dalam laga ini Bimasakti belum diperkuat oleh mesin poin sekaligus kapten tim Yanuar Dwi Priasmoro yang masih dalam proses pemulihan cedera siku tangan kanannya.

”Harus diakui, tanpa Yanuar, kami belum bisa maksimal. Selain mesin poin andalan, dia juga berperan sebagai leader bagi pemain kami yang rata-rata masih muda,” ungkap Oei Akiat, head coach Bimasakti. (*)

Share this:
DBL Indonesia Jawa Pos li-ning Safe Care Prambors FM Info BDG Event Jakarta Sony Mainbasket Wing.Stop Mitra Net Indomaret Perbasi Indika FM IndiHome Honda Prospect Motor Tolak Angin Sido Muncul Markplus Hardrock FM OZ FM
 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.