TERJANG: Forward Satria Muda Christian Ronaldo Sitepu dikawal ketat oleh Freddy Chen (Bimasakti). (Foto: Hendra Eka/Jawa Pos)
NASIB sial mengiringi perjuangan Bimasakti Nikko Steel pada Championship Series Speedy NBL Indonesia 2014. Susah payah masuk delapan besar musim reguler, Bimasakti malah kehilangan bintang utamanya, Bima Riski Ardiansyah, di playoff .
Bima terkena serangan demam berdarah. Bima masuk Rumah Sakit Mardi Waluyo, Malang, pada Senin (26/5). Sampai kemarin, runner-up pencetak poin terbanyak NBL musim ini tersebut belum bangkit dari ranjang perawatan.
Tanpa pemain terbaiknya, Bimasakti sempat memberikan perlawanan kepada juara musim reguler, Satria Muda Britama Jakarta, dalam laga pembuka di GOR UNY Jogjakarta kemarin (6/6). Pada akhir kuarter kedua, Bimasakti hanya tertinggal lima poin 31-36. Tetapi, Bimasakti kemudian tidak bisa berkutik dan kalah dengan margin 36 poin, 81-45. ''Iya kecewa (tidak bisa bermain di championship series ). Tetapi, bagaimana lagi. Saya sakit,'' kata Bima saat dihubungi kemarin.
Kandidat most valuable player (MVP) itu menyatakan terkena gejala demam berdarah saat Seri VI di DBL Arena, Surabaya. Tepatnya ketika Bimasakti menang melawan Pacific Caesar Surabaya 66-56 (18/5). ''Sebelum melawan Pacific, saya sudah menggigil. Ketika pertandingan, saya lemas dan panas. Tiga hari baru mendingan. Tetapi, akhirnya masuk rumah sakit juga,'' jelas Bima.
Dalam laga kemarin, Bimasakti semakin menderita karena kapten tim Yanuar Dwi Priasmoro terkena fouled out menjelang berakhirnya kuarter ketiga. Menurut Yanuar, absennya Bima menjadi kehilangan yang sangat besar bagi timnya.
''Memang berat nggak ada Bima. Nggak ada yang membantu kami, terutama dalam mencetak angka. Apalagi Restu (Dwi Purnomo) juga nggak berpengalaman. Tetapi, kami tetap bersemangat pada pertandingan besok (hari ini, red),'' ungkapnya MVP 2011-2012 tersebut. (nur/c15/ang)
Story Provided by Jawa Pos