MONCER: Rookie CLS Knights Achmad Syarif melewati kawalan Yanuar Dwi Priasmoro (Bimasakti) di DBL Arena Surabaya kemarin (13/5).(Foto: Farid Fandi / Jawa Pos)
CLS Knights Surabaya menjaga momentum dalam perjuangan mereka untuk mengamankan posisi kedua klasemen akhir musim reguler Speedy NBL Indonesia 2013-2014. Kemarin (13/5) Dimaz Muharri dkk mengalahkan Bimasakti Nikko Steel Malang dengan skor 87-50 dalam lanjutan seri VI di DBL Arena Surabaya.
Kemenangan itu menjadi modal CLS untuk menghadapi dua tim terbaik musim lalu, Aspac Jakarta dan Pelita Jaya Energi-MP Jakarta, pada Sabtu (17/5) dan Minggu mendatang (18/5). Dua laga tersebut bakal menentukan di mana posisi CLS pada akhir musim reguler.
Jika sampai terus kalah, Dwi Haryoko akan terjerembap di peringkat keempat, posisi yang akan sangat dihindari CLS. Sebab, di ronde pertama championship series mereka akan berhadapan dengan tim kuat Garuda Kukar Bandung, yang hampir pasti akan menempati peringkatkelima.
Melawan Bimasakti, CLS sempat kesulitan pada kuarter pertama. Pada akhir kuarter pertama, Bimasakti unggul 19-18. Tetapi, setelah itu, CLS tidak terbendung. Kuarter keempat menjadi puncak buruknya permainan Bimasakti. Yanuar Dwi Priasmoro dkk hanya mencetak dua angka! Bandingkan dengan CLS yang memproduksi 23 poin.
Rookie CLS Achmad Syarif tampil luar biasa dengan mencetak 16 poin dari kesempatan bermain 17 menit 38 detik. Selain Syarif, ada tiga pemain CLS yang mencetak poin double digit. Yakni, Mario Wuysang, Dwi Haryoko, dan Sandy Febiansyakh yang masing-masing mendonasikan 11 poin.
''Awalnya, saya belum bisa menyesuaikan diri dengan permainan. Setelah halftime, saya baru menemukan apa yang dimaksud pelatih dan bisa bermain lepas,'' kata Achmad.
Pada laga tersebut, Kim Dong-won, head coach CLS, menurunkan 12 pemainnya. Di antara semua pemain itu, hanya guard Wijaya Saputra dan center Dian Heryadi yang gagal menyumbang poin. Tujuannya, tentu saja kondisi Dimaz dkk lebih bugar saat menghadapi Aspac dan PJ.
''Saya berusaha untuk memberikan kesempatan kepada pemain bench, biar minute play-nya banyak. Kalau ternyata tidak bisa memberikan yang terbaik, ya saya tarik. Untunglah, pemain seperti Achmad bisa memanfaatkan ini,'' kata pelatih yang akrab disapa Mr Kim itu.
Sementara itu, dari kubu Bimasakti, praktis hanya Bima Riski Ardiansyah dan Made Indra Novrihadi yang benar-benar bisa diandalkan. Mereka mencetak 19 poin dan 11 angka untuk timnya. Di luar dua pemain itu, tidak ada satu pun pemain yang membukukan poin double digit.
Kabar baik bagi CLS, shooting guard Andrie Ekayana akan bisa bermain di akhir pekan. Dia mengalami cedera engkel ketika kalah dramatis melawan Satria Muda Britama Jakarta (10/5). ''Kita tunggu saja. Tetapi, tampaknya, saya sudah bisa main,'' kata Yayan -panggilan Andrie Ekayana. (nur/mid/c4/ang)
Story Provided by Jawa Pos