KONDISI Yanuar Dwi Priasmoro sejatinya tidak fit kemarin (10/5). Engkel kirinya masih sakit. Cedera saat melawan JNE BSC Bandung Utama pada Seri V Jakarta lalu masih belum benar-benar sembuh.

Namun, kesakitan tersebut tidak berarti banyak bagi Yanuar. Most valuable player 2011-2012 itu menjadi inspirator penting kemenangan Bimasakti Nikko Steel Malang atas Stadium Jakarta dalam lanjutan Seri VI Surabaya kemarin. Yanuar tampil luar biasa dengan membukukan 28 poin.

Jumlah tersebut adalah yang tertinggi sepanjang karirnya di NBL Indonesia. Sebelumnya, forward kelahiran Blitar tersebut membukukan 30 poin pada Seri II Solo musim 2010-2011. Pada musim itulah dia dipilih menjadi MVP.

Kemenangan itu menjadi sangat bermakna. Sebab, sehari sebelumnya, Yanuar tidak mencetak satu pun angka ketika Bimasakti kalah melawan Hangtuah Sumsel IM 49-67.

''Saya tidak menyangka bisa mencetak angka sebanyak ini. Dari awal, coach tidak membebani karena kondisi saya kurang fit,'' ucap Yanuar usai laga.

''Jadi, memang kami bermain tanpa beban. Kemenangan ini menjawab keraguan banyak orang pada awal musim yang mengatakan bahwa kami susah untuk lolos ke Championship Series ,'' imbuh pemain 24 tahun tersebut.

Yanuar mencatat rata-rata 11 poin per game di NBL Indonesia musim ini. Artinya, jumlah 28 poin kemarin adalah lonjakan yang sangat luar biasa.

Selain Yanuar, bintang Bimasakti lain, Bima Riski Ardiansyah, bermain gemilang dengan torehan double-double 22 poin dan 13 rebound . Praktis, hanya dua pemain itu yang menjadi penentu kemenangan Bimasakti. (nur/mid/ham)

Story Provided by Jawa Pos