NEWS

PUNYA TRADISI: Stadium punya peluang paling besar untuk lolos ke playoff ketimbang dua pesaingnya, Satya Wacana dan Bimasakti. (Foto: WAHYUDIN/JAWA POS)
nblindonesia.com - 31/03/2015
Bola di Tangan Stadium
Perebutan Tiket Terakhir Championship Series

Surabaya menjadi lokasi pergelaran seri pemungkas IndiHome National Basketball League (NBL) Indonesia musim ini. Persaingan perebutan tiket terakhir menuju playoff melibatkan Stadium Jakarta, Satya Wacana ACA LBC Salatiga, dan Bimasakti Nikko Steel Malang.

---

KEKALAHAN Stadium Jakarta pada hari terakhir seri IX di Bandung oleh Bimasakti Nikko Steel membuat persaingan perebutan tiket terakhir menuju playoff kian seru. Peluang terbesar memang menjadi milik Stadium. Tetapi, Satya Wacana dan Bimasakti belum bisa dicoret.

Ya, secara matematis, dua tim itu masih berpeluang mengejar Stadium. Saat ini Stadium menempati posisi kesembilan dengan 40 poin dari 11 kemenangan dan 18 kekalahan. Bimasakti menduduki peringkat kedelapan dengan 39 poin (9-12) dan Satya Wacana di posisi kesepuluh dengan 40 poin (10-20).

Karena punya sisa game lebih banyak satu pertandingan, tim asuhan Andre Yuwadi tersebut lebih beruntung. Otomatis, kalaupun Stadium selalu kalah, setidaknya ada empat poin yang telah dikantongi. Nah, jika bisa mencuri satu kemenangan saja, mereka sudah tidak terkejar.

Pada seri X di Surabaya, Stadium akan melawan Satria Muda Britama Jakarta (8/4), CLS Knights Surabaya (9/4), Pacific Caesar Surabaya (11/4), dan Hangtuah Sumsel IM (12/4). Di atas kertas, Pacific adalah lawan termudah mereka.

Memang, bila Stadium ingin posisinya aman, setidaknya dua game harus diraih. Salah satunya mungkin ketika mereka melawan Hangtuah yang kansnya 50:50. Kalau mereka bisa memenangi dua game, poin maksimalnya adalah 46. Stadium tidak mungkin terkejar oleh Satya Wacana yang poin maksimal dari tiga game hanya 45.

Sejatinya Bimasakti bisa menyamainya jika menang terus dalam tiga game. Masalahnya, tim asuhan Oei Akiat itu harus berhadapan dengan tiga tim elite: Satria Muda (9/4), Pelita Jaya Energi MP Jakarta (11/4), dan M88 Aspac Jakarta (12/4).

Selama berada di Surabaya, di antara tiga lawan yang dihadapi, Satya Wacana bakal bertemu dengan Garuda Kukar Bandung (10/4) yang sudah pulih dari penyakit inkonsistensi. Padahal, jika sekali saja mereka tergelincir, berakhir sudah peluang untuk lolos.

''Kalau ingin aman, memang harus ada dua game di tangan. Apa pun yang terjadi, masih ada empat game di tangan dan itu berarti belum kiamat,'' kata Andre Yuwadi, pelatih Stadium, kepada Jawa Pos.

Meski begitu, Stadium harus waspada. Sebab, bila mereka tergelincir dan gagal mengamankan poin penting dan pesaingnya malah mendapatkannya, penentunya bisa melalui head-to-head. Namun, untuk yang satu itu, mereka kalah.

Kalau pada akhir musim ketika Satya Wacana bisa memenangi semua game, sedangkan Stadium hanya sekali menang, poin yang didapat adalah 45. Secara head-to-head, Stadium kalah 1-2 dalam tiga pertemuan musim ini.

Berdasar rekor bentrokan dan kekuatan tim musim ini, tampaknya yang paling mungkin lolos adalah Stadium. (mid/wam/c14/ham)

Story Provided by Jawa Pos

Share this:
DBL Indonesia Jawa Pos li-ning Safe Care Prambors FM Info BDG Event Jakarta Sony Mainbasket Wing.Stop Mitra Net Indomaret Perbasi Indika FM IndiHome Honda Prospect Motor Tolak Angin Sido Muncul Markplus Hardrock FM OZ FM
 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.