SIMPAN ASA: Wijaya Saputra menjadi andalan Stadium saat berlaga di semifinal melawan Satria Muda. (Foto: Raka Denny/Jawa Pos)
STADIUM Jakarta menjadi buah bibir utama di Championship Series IndiHome NBL Indonesia 2015. Itu terjadi setelah mereka mencatat kemenangan ajaib melawan back-to-back Champions NBL Indonesia M88 Aspac Jakarta, 67-65 (5/5).
Mereka menyimpan asa tinggi untuk mencatat sejarah menembus final liga basket paling elite di Indonesia tersebut. Namun, perjalanan yang ditempuh Stadium kali ini tidak akan mudah.
Juara reguler musim ini, Satria Muda (SM) Britama Jakarta, sudah menghadang. Jika kalah malam ini di Hall Basket Senayan, Jakarta, Stadium ''hanya'' bermain dalam perebutan peringkat ketiga pada Minggu (10/5).
SM jelas lebih diuntungkan. Selain memiliki waktu istirahat yang lebih panjang, Christian Ronaldo Sitepu dkk masih memiliki dua nyawa. Dengan sistem double elimination, andaikata kalah pun, SM masih mempunyai kesempatan melawan Stadium besok (8/5). Jadi, SM akan menghadapi laga tersebut dengan rileks.
Hal itu berbeda dengan Stadium yang untuk kali kedua harus kembali menjalani laga do or die. Apalagi, energi Wijaya Saputra dkk pasti terkuras habis setelah mati-matian mengalahkan Aspac.
Kondisi tersebut diperparah dengan diragukannya kondisi beberapa pemain. Misalnya, forward I Gusti Ngurah Teguh Putra Negara yang mengalami masalah pada tangan kanannya. Center andalan, Ruslan, juga mengalami memar kaki di bagian kanan.
Namun, Head Coach SM Cokorda Raka Satrya Wibawa menyatakan, Stadium tetaplah tim tangguh. Apalagi, dalam game perdana, SM hanya menang dengan selisih dua poin. ''Kami harus bisa memanfaatkan peluang sebaik-baiknya,'' kata coach Wiwin, panggilannya.
Sementara itu, pelatih Stadium Andre Yuwadi menuturkan bahwa kunci utama SM adalah barisan big man mereka yang sangat tangguh. ''Namun, yang paling penting sekarang adalah para pemain tetap fight seperti laga-laga sebelumnya,'' ucapnya. (mid/irr/c20/nur)
Story Provided by Jawa Pos