PENYESALAN: Andakara Prastawa (kiri) dan para pemain Aspac lainnya begitu menyesali kekalahan timnya melawan Stadium di Hall Basket Senayan Semalam. (Foto: Wahyudin / Jawa Pos)
HANYA orang ''sinting'' yang menjagokan Stadium Jakarta bisa mengeliminasi back-to-back champions IndiHome NBL Indonesia M88 Aspac Jakarta. Namun, mimpi gila tersebut menjadi nyata dalam laga perebutan tiket empat besar Championship Series IndiHome NBL Indonesia 2015 di Hall Basket Senayan semalam.
Secara dramatis, Stadium mengalahkan Aspac dengan skor 67-65. Stadium sukses melaju ke semifinal. Sementara itu, Aspac, juara dalam dua musim terakhir, harus angkat koper lebih dini.
Kemenangan Stadium melawan Aspac membuktikan bahwa NBL Indonesia adalah liga yang sangat gila. Pada musim reguler 2014-2015, Stadium menempati peringkat kedelapan, tim terakhir yang meraih tiket ke playoff.
Namun, permainan Wijaya Saputra dkk sangat luar biasa. Setelah kalah hanya dua angka melawan juara musim reguler Satria Muda Britama Jakarta, 59-61, Stadium menyingkirkan peringkat kelima Garuda Kukar Bandung dengan skor 58-52.
Perjalanan spektakuler tersebut berlanjut semalam. Ini kali kedua Stadium bisa mengalahkan back-to-back champions NBL Indonesia. Pada Championship Series 2013, Stadium menghentikan ambisi Satria Muda Britama Jakarta ke semifinal.
Kemenangan spektakuler Stadium meledakkan media sosial. Kata ''Stadium'' menjadi trending topic Indonesia di situs microblogging Twitter.
''Kami bermain tidak ada beban. Pokoknya kerja keras saja! Ini sudah rencana Tuhan,'' kata Raymond Shariputra, bintang kemenangan Stadium yang terlihat begitu emosional. Mantan pemain Aspac tersebut bangkit dari bangku cadangan dan menjadi top scorer timnya dengan donasi 17 poin.
Pertandingan sendiri berjalan dengan seru. Sebagai juara bertahan, Aspac sejatinya mendapatkan momentum yang sangat baik untuk meraih kemenangan. Tembakan tiga angka Rizky Effendi saat laga menyisakan 47 detik membuat Aspac berbalik unggul 65-64. Namun, tanpa panik, forward Dino Leonardo berhasil membuat Stadium kembali unggul, 66-65.
Upaya center Aspac Ferdinand Damanik saat pertandingan menyisakan 9 detik gagal menemui sasaran. Stadium memastikan kemenangan via satu free throw Fanny Budianto, 4 detik sebelum laga berakhir.
''Ini tanggung jawab saya. Jangan salahkan anak-anak. Dengan melihat permainan kami yang seperti ini, kami memang pantas kalah,'' kata Rastafari Horongbala, head coach Aspac.
Sementara itu, CLS Knights Surabaya selamat setelah berhasil mengalahkan Hangtuah dengan skor tipis 75-72.
Kemenangan tersebut membuat tim asuhan Kim Dong-won itu berhasil memperpanjang napasnya di babak playoff. Mereka kembali melakoni partai semifinal melawan Pelita Jaya Energi-MP Jakarta, besok (7/5). Sementara itu, pada semifinal lainnya, Stadium akan melawan Satria Muda. (mid/irr/c17/nur)
Story Provided by Jawa Pos