|
NEWS Shooting guard Stadium Jakarta Raymond Shariputra (kanan) berebut bola dengan Fandi Andika Ramadhani dari M88 Aspac Jakarta dalam IndiHome NBL Championship Series 2015 di Hall Basket Senayan, Jakarta, Selasa (05/05). (Foto: Wahyudin/Jawa Pos)
nblindonesia.com - 05/05/2015
[FLASH] Kuda Hitam Hentikan Langkah Juara Bertahan
KEJUTAN terjadi pada laga hidup-mati IndiHome National Basketball League (NBL) Indonesia Championship Series 2015 di Hall Basket Senayan Jakarta, Selasa (5/5). Tim kuda hitam Stadium Jakarta mampu menghentikan langkah juara bertahan M88 Aspac Jakarta. Evin Istianto Hadi dkk sukses menundukkan M88 Aspac dengan skor 67-65. Memasuki babak playoff dengan berstatus sebagai tim terakhir alias peringkat kedelapan, tak membuat Stadium ciut nyali. Terbukti mereka bisa lolos ke semifinal. Sebelumnya, Stadium sempat merepotkan Satria Muda Britama Jakarta. Meski akhirnya mereka kalah 59-61. Namun, tim polesan Andre Yuwadi berhasil memulangkan Garuda Kukar Bandung 58-52. Lalu, secara mengejutkan mengalahkan M88 Aspac. Di kuarter pertama, M88 Aspac sempat memimpin delapan poin (12-4) yang dilengkapi oleh Andakara Prastawa Dhyaksa lewat 3-point jump shot. Namun, Stadium memberikan perlawanan sengit. Terbukti mereka mampu mengejar dan menyamakan skor. Di sisa 14 detik, free throw I.G.N. Teguh Putra Negara membuat skor sama kuat 16-16. Memasuki kuarter kedua, Stadium tampil lebih baik dengan mencetak 12 poin. Sementara M88 Aspac hanya menambahkan 7 poin. Free throw Andakara Prastawa Dhyaksa hanya membuat M88 Aspac menipiskan skor menjadi 23-28. Saat buzzer berbunyi, keunggulan Stadium tak berubah. Enam poin disumbangkan Raymond Shariputra di kuarter ini. M88 Aspac mampu membalikkan keadaan di kuarter ketiga. Di sisa 15 detik, Ferdinand Damanik bisa memaksimalkan assist Fandi Andika Ramadhani untuk mencetak 2-point jump shot. Kuarter ini ditutup untuk keunggulan M88 Aspac dengan margin tiga poin (44-41). Ferdinand Damanik tampil cemerlang dengan menyumbangkan delapan poin. Perlawanan Stadium berlanjut di kuarter pamungkas. M88 Aspac yang memimpin kembali bisa dikejar. Mereka juga kehilangan Ebrahim ‘Biboy’ Enguio Lopez yang harus menepi karena cedera. Melalui fast break, Fanny Budianto membuat skor kembali sama kuat 54-54. Kerasnya pertandingan membuat Ruslan pun harus ditarik keluar lapangan karena mengalami cedera lutut setelah bertabrakan dengan pemain M88 Aspac. Di sisa 3 menit 1 detik, three point play Valentino Wuwungan membuat Stadium unggul 62-57. M88 Aspac sebenarnya bisa membalik keadaan 65-64 lewat 3-point jump shot. Namun, 2-point jump shot Dino Leonardo kembali membalikkan kedudukan 66-65. Satu free throw Fanny Budianto memastikan Stadium memulangkan M88 Aspac dengan skor 67-65. “Hari ini mainnya tegang, tidak seperti penampilan kami di regular season. Terlalu meremehkan lawan membuat lengah dan banyak melakukan kesalahan sendiri,” kata pelatih M88 Aspac, Rastafari Horongbala. Dino Leonardo tampil sebagai bintang kemenangan Stadium karena tembakannya membalikkan keadaan di detik akhir. Namun top skor di pertandingan ini adalah Raymond Shariputra dengan 17 poin dan mencatatkan field goal seratus persen (5/5). Selain Raymond, Ruslan menyumbangkan 10 poin. Sementara itu, kesuksesan melaju ke semifinal juga membuktikan bahwa pelatih Andre Yuwadi patut diperhitungkan. Menggantikan coach Tri Adnyanaadi Lokatanaya di pertengahan musim NBL Indonesia 2014-2015, pelatih berusia 26 tahun itu sukses meningkatkan performa timnya. Menyusul kemenangan ini, Stadium melaju ke babak semifinal, dan kembali akan menghadapi Satria Muda, Kamis (7/5). “Kami harus siap dengan segala kemungkinan, contohnya di detik-detik terakhir pertandingan. Tapi hari ini kami datang bukan sebagai tim unggulan, justru lawan yang tertekan,” ujar head-coach Stadium, Andre Yuwadi. “Saya katakan pada pemain bahwa kami tidak bisa mematahkan dominasi Aspac, tapi jika sabar, dan mau berusaha apapun bisa terjadi,” sambungnya. (*)
Share this:
Tweet
|
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited. |