MELAJU: Forwar Pacific M. Ikrar Fauzia menghindari hadangan forward Stadium M. Hardian Wicaksono. (Foto: Boy Slamet / Jawa Pos)
LENGKAP sudah komposisi delapan tim yang berhak tampil di championship series 2-8 Mei mendatang di Jakarta. Stadium Jakarta menjadi tim terakhir yang merebut tiket playoff via kemenangan atas Pacific Caesar Surabaya 60-42 dalam lanjutan IndiHome NBL Indonesia di DBL Arena kemarin.
Kemenangan itu awalnya belum memastikan 100 persen jatah Stadium. Namun, kekalahan saingan terberat Stadium, Bimasakti Nikko Steel Malang, oleh Pelita Jaya Energi-MP Jakarta 58-73 membantu Wijaya Saputra dkk menembus delapan besar.
Stadium memang mampu mempertahankan tradisi lolos ke playoff. Namun, itu tidak terlalu istimewa. Sebab, jika dibandingkan dengan empat musim terakhir, prestasi mereka jauh menurun. Sebelumnya, Stadium konsisten berada di peringkat keenam klasemen akhir, kecuali pada musim 2011-2012 (peringkat ketujuh).
Perubahan komposisi staf kepelatihan membuat performa Stadium tidak spesial. Pelatih asal Filipina Frankie Lim pergi meninggalkan Stadium pada awal musim.
Tri Adnyanaadi Lokatanaya lantas menjadi head coach. Tetapi, di tengah perjalanan, pelatih minim pengalaman Andre Yuwadi masuk menjadi pelatih kepala. Sebab, tanpa alasan yang jelas, Tri digantikan di tengah jalan.
Artinya, Stadium akan luar biasa sulit melewati juara musim reguler Satria Muda Britama Jakarta pada laga perdana championship series nanti.
''Kami harus melupakan 33 pertandingan di regular season. Saya yakin atmosfer serta tekanan berbeda di championship series nanti,'' kata Andre Yuwadi, pelatih Stadium.
''Melawan juara regular season seperti Satria Muda yang pastinya akan mengincar juara, tentu persiapan kami tidak boleh biasa. Persiapan kami harus lebih baik dari mereka,'' imbuhnya.
Sementara itu, Bimasakti memutus tradisi selama empat musim terakhir yang selalu lolos ke playoff.(mid/irr/c19/nur)
Story Provided by Jawa Pos