JAGA PELUANG: Bintang Stadium Wijaya Saputra melepas tembakan dalam hadangan Yo Sua dari Satya Wacana pada bentrok terakhir kedua tim di Sritex Arena, Solo (27/2). Saat itu Satya Wacana menang 86-75. (Foto: Farid Fandi / Jawa Pos)
Persaingan memperebutkan tiket playoff berada di puncaknya. Sebab, tinggal dua seri IndiHome National Basketball League (NBL) Indonesia musim ini yang tersisa. Siapakah yang berpeluang?
---
DELAPAN seri regular season telah berjalan. Perebutan tiket championship series pun memanas. Ketatnya persaingan membuat beberapa tim belum mengamankan tiket playoff. Apabila pada seri-seri sebelumnya persaingan dipanaskan oleh lima tim, yakni JNE BSC Bandung Utama, Hangtuah Sumsel IM, Garuda Kukar Bandung, Satya Wacana ACA LBC Salatiga, dan Stadium Jakarta, pada seri IX di Bandung persaingan semakin mengerucut.
Yang paling seru adalah perebutan tiket terakhir playoff yang melibatkan Stadium dan Satya Wacana. Stadium punya tradisi lolos ke playoff, sedangkan Satya Wacana sedang mengejar tiket pertamanya sejak berkompetisi di liga basket kasta tertinggi tanah air itu.
Saat ini posisi Stadium memang berada di bawah Satya Wacana. Mereka berada di posisi kesembilan dengan 36 poin dari 10 kali menang dan 16 kali kalah. Mereka juga punya koleksi angka yang sama dengan Satya Wacana, meski kalah head-to-head 1-2.
Meski begitu, peluang Stadium lebih besar untuk memperbaiki posisi mereka di klasemen sementara. Sebab, jadwal mereka di dua seri sisa tidak seberat Satya Wacana. Di Bandung, Stadium akan melawan Hangtuah (26/3), Bandung Utama (28/3), dan Bimasakti Nikko Steel Malang (29/3). Sementara itu, Satya Wacana menghadapi Satria Muda Britama Jakarta (25/3), Pelita Jaya Energi MP Jakarta (27/3), dan Hangtuah (28/3).
Tidak akan mudah bagi Stadium untuk sapu bersih. Tetapi, peluang itu ada, ketimbang Satya Wacana yang berpotensi tumbang di tiga laga seri IX. Hanya, hambatan Stadium adalah belum bisa dimainkannya mesin poin Merio Ferdiansyah karena sakit.
''Secara hitungan, Bandung akan sangat penting. Setelah seri ini, harusnya semakin kelihatan siapa yang bakal berada di championship series,'' ujar pelatih Stadium Andre Yuwadi kepada Jawa Poskemarin (23/3).
Agar target itu tercapai, membenahi kolektivitas tim menjadi pekerjaan rumah sebelum seri IX di Bandung. ''Akurasi tembakan juga menjadi sorotan saya,'' tambahnya.
Merosotnya akurasi tembakan tersebut terbukti dengan menurunnya tingkat produktivitas Stadium pada seri maraton Jateng-D.I. Jogjakarta lalu. Dalam tiga game terakhir di seri VIII Jogjakarta, Stadium selalu gagal membukukan 60 poin alias hanya mencetak rata-rata 53 poin di setiap laga.
''Harus berjuang habis-habisan di seri Bandung. Tetapi, tetap fokus game by game saja. Hangtuah dulu saja deh. Tapi, overall anak-anak sudah siap sih,'' ungkap Wijaya Saputra, shooting guardStadium.
Di sisi lain, meski dalam posisi yang lebih baik dengan unggul head-to-head atas Stadium (2-1), Satya Wacana juga berada di posisi yang genting. Sebab, Respati Ragil Pamungkas dkk memiliki jatah bertanding yang lebih sedikit. Selain itu, lawan yang tersisa tidak bisa dibilang mudah.
Pelatih Satya Wacana Efri Meldi beberapa waktu lalu menyatakan bahwa dirinya ingin mengambil empat game di dua seri yang tersisa. Mereka ingin mengambil game melawan Hangtuah Sumsel IM (28/3) di Bandung dan sapu bersih di Surabaya. Di Kota Pahlawan, Satya Wacana akan bentrok dengan Bandung Utama (8/4), Garuda (10/4), dan Pacific Caesar Surabaya (12/4). (mid/c19/ham)
Story Provided by Jawa Pos