INGIN BANGKIT: Pelatih Stadium Tri Adynaadi Lokatanaya (kanan) dipaksa berpikir keras meningkatkan performa tim. (Foto: Wahyudin / Jawa Pos)
HINGGA seri III Speedy NBL Indonesia, performa Stadium Jakarta dan Hangtuah IM Sumsel masih limbung. Dua tim yang punya tradisi lolos ke championship series itu mengalami kesulitan dalam menghadapi lawan-lawannya.
Stadium hanya bisa menang sekali dari enam game, sedangkan Hangtuah hanya sedikit lebih baik, menang dua kali dari enam game. Di luar dugaan, dua tim tersebut juga bisa dikalahkan tim yang di atas kertas kekuatannya tidak lebih baik.
Stadium dikalahkan Pacific Caesar 58-63 (11/12). Adapun Hangtuah kalah oleh JNE BSC Bandung utama 77-79 (12/12). Karena itu, seri Malang dijadikan sebagai ajang untuk bangkit dan kembali ke jalur untuk mengejar tiket playoff. ''Kami ingin meraih hasil maksimal di seri ini,'' kata Tri Adynaadi Lokatanaya, pelatih Stadium Jakarta.
Kekalahan Stadium oleh Pacific dan Bimasakti pada seri II Bandung diakui Coach Tri sempat membuat mental anak asuhnya down. Namun, kini dia melihat mental untuk menang mulai bangkit. Tri melihat perbedaan cara berlatih pemain menjelang seri III.
''Pada seri II kemarin, kami banyak kehilangan poin dari paint area. Untuk itu, kami perbanyak sesi latihan untuk memperbaiki area tersebut,'' kata Tri kepada Jawa Pos setelah latihan di GOR Bimasakti kemarin (13/1).
Secara statistik, Stadium memiliki catatan rebound yang bagus. Total mereka mencatatkan 236 rebound. Bahkan, 173 defensive rebound yang mereka torehkan hanya kalah oleh tim-tim besar semacam Pelita Jaya Energi MP Jakarta, M88 Aspac Jakarta, dan Satria Muda Britama. Sayang, catatan impresif itu tidak berlanjut pada catatan offensive rebound mereka yang hanya 63 kali.
Di sisi lain, Hangtuah punya masalah kebugaran. Shooting guard Andrie Ekayana belum fit pascapulang dari training center (TC) timnas basket. Guard Agus Sunarya juga mengalami cedera pinggang. (rif/mid/c17/ham)
Story Provided by Jawa Pos