CEPAT: Wijaya Saputra (kiri) menembus defense Andi Amirul (NSH GMC Jakarta) pada seri I di Jakarta. (Foto: Wahyudin / Jawa Pos)
JELANG seri III Speedy NBL Indonesia 2014-2015, pelatih Stadium Jakarta Tri Adnyanaadi Lokatanaya terus melakukan pembenahan. Salah satunya, memantapkan chemistry dua forward mereka, Wijaya Saputra dan Merio Ferdianysah, ketika mereka bermain secara bersamaan. Menurut dia, potensi dua pemain tersebut belum tergali secara maksimal.
Dua pemain itu menjadi pencetak poin terbanyak bagi Stadium hingga enam laga yang sudah dilakoni dalam dua seri. Yakni, Wijaya dengan torehan 94 poin dan Merio menguntit di urutan kedua dengan 62 poin. Namun, menurut coach Tri, stategi ketika memainkan keduanya secara bersamaan belum berjalan baik. Itu terbukti dari hasil Stadium yang baru menang sekali dari lima kali game.
''Memang masih belum begitu berjalan. Sebab, menurut saya, dua pemain tersebut nalurinya sama-sama menyerang,'' ujar coach Tri. ''Dulu Merio yang sendiri diandalkan mencetak poin. Jadi, itu semua masih butuh proses dan penyesuaian,'' tambahnya.
Selain itu, karena dua pemain tersebut memiliki karateristik menyerang yang begitu tinggi, tutur dia, defense menjadi problem. Di sisi lain, kondisi Merio juga belum kembali pada penampilan terbaiknya setelah pulih dari cedera otot paha kanan. ''Jadi, yang sedang kami bangun defense-nya. Sebab, di dalam game, tidak hanya offense terus,'' ungkap mantan pelatih NSH GMC GSBC Jakarta tersebut.
Semakin moncer dan klopnya dua pemain itu memang sangat dibutuhkan Stadium. Apalagi, kata dia, timnya sangat membutuhkan kemenangan untuk mengembalikan mental bermain. ''Seri Malang sangat krusial bagi kami. Kami akan berjuang mati-matian untuk merebut kemenangan. Jangan sampai kecolongan dengan tim di bawah kami,'' tuturnya. (mid/c20/ady)
Story Provided by Jawa Pos