EVALUASI: Head coach Stadium Jakarta Tri Adnyanaadi Lokatanaya memberikan instruksi kepada Raymond Shariputra dalam laga melawan Bimasakti Nikko Stell Malang di GOR C-Tra Arena Bandung. (Foto: Wahyudin/Jawa Pos)
STADIUM Jakarta tampil babak belur dengan tidak merebut satu kemenangan pun pada Seri II Bandung Speedy NBL Indonesia 2014-2015. Sebagai salah satu tim langganan championship series, hasil itu tentu saja mengecewakan.
Apalagi, di antara tiga kekalahan, dua diperoleh ketika Stadium melawan tim-tim yang di atas kertas berada di bawah kekuatan tim asuhan Tri Adnyanaadi Lokatanaya tersebut. Stadium kandas melawan Pacific 58-63 (11/12) serta Bimasakti Nikko Steel Malang 60-63 (13/12).
Hasil negatif seri II itu membenamkan Stadium di peringkat ke-10 dengan hasil sekali menang dan lima kali kalah. Mereka mengoleksi tujuh poin. Karena tidak ingin hasil memalukan tersebut terulang, Stadium mulai berbenah dengan menambah jam latihan.
Senin sore dan Jumat sore yang biasanya libur sekarang diisi dengan dua jam latihan tambahan. Menurut small forward Stadium Wijaya Saputra, jam latihan ditambah untuk mengembalikan fokus dan mental bertanding. Diharapkan, para pemain Stadium bisa bangkit dan kembali kompetitif.
''Intinya, coach mengingatkan anak-anak untuk membiasakan fokus dalam latihan. Sebab, itulah yang akan keluar di game. Kesalahan-kesalahan kecil itu kalau dibiarin lama-lama jadi besar,'' ujar Wijin -sapaan akrab Wijaya Saputra.
Wijin menjelaskan, latihan tidak hanya mengembalikan mental bertanding pascahasil buruk, tetapi juga difokuskan agar timnya dapat konsisten menjaga ritme permainan sepanjang laga. (mid/c14/ady)
Story Provided by Jawa Pos